™Oct07, 2023.
Jeon Jungkook itu, sungguh sangat teramat luar biasa.
Mengapa aku mengatakan hal seberlebihan itu? Biar ku beri tahu..
Ingatkan, jika aku ini bukanlah seorang gadis baik-baik. Bahkan jika dibandingkan dengan diriku sendiri di kehidupan yang lalu, aku yang sekarang jauh lebih buruk. Benar-benar rusak. Baik itu dari segi kesucian, maupun kesehatan mental.
Jungkook terlalu bersih untukku, seharusnya dia bisa mendapatkan gadis yang jauh lebih baik dariku. Dia bisa menyalahi takdir untuk menikah dengan gadis lain. Dia teramat bisa melakukannya.
Pun secara logika dari sudut pandangku maupun Jungkook, ini sudah terhitung delapan tahun sejak pertama kali kita menjalin hubungan. Waktu yang begitu lama untuk Jungkook bisa merasa bosan terhadapku. Sejujurnya bahkan dia memiliki banyak alasan untuk tidak memilihku, lagi.
Tetapi..
Sebulan usai Jimin mengatakan sekaligus merestui kita untuk menikah lagi—tepat lima bulan lalu, Jungkook sungguh memenuhi takdir dengan menikahiku.
Aku bukan tidak menginginkan pernikahan ini, tetapi hanya.. aku merasa tidak berguna. Apapun yang mereka katakan, faktanya aku tidak bisa menjadi seorang istri yang baik untuk Jungkook.
Jungkook bilang aku adalah istri terbaik. Jangan percaya, dia bohong. Peranku disini sungguh kosong. Jungkook bilang aku membuat harinya selalu menyenangkan. Jangan berpikir itu benar, itu hanya rayuan. Faktanya, aku selalu merepotkannya setiap hari.
Sungguh bertolakbelakang dengan hubungan pernikahan kami di kehidupan yang lalu, kini justru Jungkook yang paling banyak mengurusku, bahkan rumah. Perannya menjadi tiga kali lipat—atas diriku, rumah, pun tugas wajib atas pekerjaannya di kantor.
Aku sendiri.. ini bukan keinginanku. Sudah berkali-kali aku mencoba untuk memenuhi tugasku sebagai seorang istri. Tetapi disaat aku ingin memulai pekerjaan rumah, disaat itu pula Jungkook datang untuk mencegah. Seperti..
"Jangan lakukan itu. Aku yang akan lakukan."
"Itu bukan tugasmu. Jadi, tinggalkan."
"Tidak. Letakkan itu, atau aku akan marah padamu."
"Lepaskan, kau tidak boleh melakukannya."
"Sekali kau menyentuhnya, aku tidak akan berbicara padamu lagi."
Penuh ancaman. Jungkook selalu menahan dengan segala ancamannya. Membuatku pada akhirnya merasa.. apakah ini benar? Apa ini sungguh sudah baik? Apakah tidak akan menjadi dosa baru bagiku karena terus menyulitkan suamiku begini?
Jungkook memang tidak pernah mengeluh, tapi aku tahu dia sangat lelah. Terkadang disaat aku memergokinya sedang kelelahan, aku selalu berakhir menangis. Merasa bersalah. Seperti Jungkook yang menyembunyikan rasa lelahnya, maka aku diam-diam merutuki diriku sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
To The Past || HYUNA
FanfictionKembali ke masa lalu? Awalnya, kukira masa lalu kembali untuk diulang. Mengubah satu kejadian buruk untuk diselamatkan. Tapi faktanya, tidak sesederhana itu. Kali ini, aku menemukan pelakunya. Tapi, itu bukan sebuah pertanda baik. Itu adalah titik k...