™Sep28, 2018.
Ibarat kata menulis ulang di atas tulisan yang telah dihapus.
Terkadang kita benar mengikuti jejak untuk menulis kata yang sama, tapi ada waktunya pula kita salah hingga tercipta kata yang lain. Dan kita perlu waktu yang lain untuk meluruskan agar kalimat yang seharusnya teruntai secara benar.
Mungkin itu definisi terbaik dari kehidupan yang aku jalani saat ini.
Banyak sekali hal yang terjadi di luar alurnya dalam dua tahun terakhir ini. Terlalu banyak jika perlu disebutkan satu persatu, singkatnya —
Perihal Sweety Girl.
Pembullyan yang mereka lakukan padaku lebih brutal dari yang seharusnya, semakin parah dari waktu ke waktu. Jangan pikir kejadian itu adalah yang pertama dan terakhir kalinya aku harus berakhir di rumah sakit. Di tahun pertama—masa kuliah—terhitung tiga kali aku keluar masuk rumah sakit. Tahun berikutnya sedikit lerai, hanya dua kali. Tapi tahun ini kembali melonjak, sudah terhitung dua kali hanya dalam waktu dua bulan.
Dendam Jisoo seperti jauh lebih besar padaku. Sebab sesuai ucapannya kala itu—semakin banyak yang membelaku, maka akan semakin banyak rasa sakit yang harus ku terima.
Jadi, jangan heran jika Yoongi oppa semakin protektif bahkan posessif mengenai apapun yang bersangkutan denganku. Dia terus mendesak ku untuk memberitahu siapa pelakunya, bahkan dia pernah mendatangi kampus dalam kondisi emosi hanya untuk mencari siapa orang yang telah melukaiku. Beruntung aku dapat mencegahnya. Dan sejauh ini setidaknya aku masih bisa menyembunyikan identitas Jisoo dari sepengetahuan Yoongi oppa, pun Jimin yang beruntungnya dapat menyimpan rahasia meski Yoongi oppa berkali-kali bertanya padanya.
Lalu Jeon Jungkook.
Entah, aku semakin tidak mengerti dengan pemuda kelinci yang satu itu. Sikapnya jauh sekali dari yang seharusnya. Dia aneh sekali. Jika dulu dia munafik perihal perhatian yang dia lakukan di belakangku, maka sekarang dia lebih banyak mengganggu bahkan selalu membayangiku dengan ucapan-ucapan randomnya. Bukan sesuatu yang menjengkelkan, tetapi justru dia menjadi sering menggoda bahkan memperhatikanku. Contohnya —
"Sampai jumpa lagi. Hubungi aku jika kau rindu."
"Hyuna, aku merindukanmu."
"Kau tidak merindukanku, huh?"
"Jangan sakit terus. Aku tidak suka melihatmu sakit."
"Perhatikan waktu makanmu. Aku tidak ingin kau semakin kurus."
"Selamat malam. Jangan lupa memimpikanku."
Dan yang terparah adalah —
"Katakan padaku jika Jimin menyakitimu. Aku sudah siap menggantikan posisinya di hatimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
To The Past || HYUNA
FanfictionKembali ke masa lalu? Awalnya, kukira masa lalu kembali untuk diulang. Mengubah satu kejadian buruk untuk diselamatkan. Tapi faktanya, tidak sesederhana itu. Kali ini, aku menemukan pelakunya. Tapi, itu bukan sebuah pertanda baik. Itu adalah titik k...