Ga jadi absen yeorobun, alhamdulilah masih rezeki🤧 Walaupun agak sedikit terlambat ya. Happy reading!
™Nov08, 2022.
Obat yang digunakan Yoongi lebih banyak, maka efeknya lebih panjang lagi. Lebih dari sepekan aku terjebak di atas tempat tidur tanpa bisa melakukan apapun. Aku baru merasa membaik di hari ke sepuluh, dan benar-benar pulih dua hari kemudian.
Dan hari ini tepat sebulan aku terkurung di tempat ini. Sudah seperti tahanan yang mendekam di sel mewah, aku sama sekali tidak diizinkan keluar dari rumah. Tapi setidaknya aku diperbolehkan berkeliaran di rumah luas nan megah ini, meski dengan batasan-batasan tertentu. Khususnya tidak boleh melewati pintu utama, jelas sekali.
Hubunganku dengan Yoongi sendiri sekarang sedikit membaik—ah tidak, tepatnya aku berusaha menjadi gadis baik dan penurut di depannya. Tidak berusaha berbuat ulah lagi—bukan pasrah apalagi menyerah, hanya saja untuk sementara waktu aku tidak ingin memancing Yoongi untuk bertindak kasar.
Aku hanya sedang mengumpulkan tenaga untuk nanti akan berusaha berontak lagi untuk terbebas.
Yeah.. sampai kapanpun, aku tidak akan pernah menerima Yoongi lebih dari seorang kakak. Bagaimanapun, kita masih terikat tali persaudaraan. Salah besar jika kita memiliki hubungan lebih daripada itu.
Untuk Jimin dan Jungkook.
Jujur saja aku selalu memikirkan mereka. Tiada hari dimana aku tidak berharap mereka segera datang untuk membawaku pergi dari sini. Tapi sampai detik ini, aku sama sekali tidak mendapatkan tanda-tanda mereka akan datang.
Apakah mereka melupakanku? Mereka membiarkan kehilanganku begitu saja? Apakah mereka sudah mendapatkan pengganti diriku? Ah, persetan soal Jimin. Aku tidak peduli jika dia memang sudah mendapatkan gadis lain. Tapi Jungkook—
—kumohon jangan. Dia masih menjadi harapan terbesarku saat ini.
Aku terkesiap—nyaris terlonjak kala sepasang tangan mendadak terulur melingkari perutku. Disusul dekapan erat di belakang, diakhiri kepala sang pelaku bersandar di tengkukku. —
.. Aku sendiri kini sedang berdiri menghadap kitchen set. Tidak ada hal apapun yang ku lakukan, hanya menikmati pemandangan dari jendela panjang tepat di depan kitchen set. Itu menjadi rutinitasku jika sedang suntuk dengan seisi rumah, dan aku memiliki beberapa spot pemandangan selain disini—jendela di kamarku, jendela di sudut kanan ruangan utama, dan jendela di ruang mini gym;beberapa kali aku kesana saat diminta menemani Yoongi workout. Meski semua pemandangan yang dapat kulihat hanyalah pepohonan dan beberapa tanaman hijau, tidak lebih dari itu..
— Mulanya ku biarkan, rasanya akan menimbulkan masalah juga jika aku menolak apalagi menggertak. Sebab ku pikir pelakunya adalah Yoongi, tetapi ketika..
KAMU SEDANG MEMBACA
To The Past || HYUNA
FanfictionKembali ke masa lalu? Awalnya, kukira masa lalu kembali untuk diulang. Mengubah satu kejadian buruk untuk diselamatkan. Tapi faktanya, tidak sesederhana itu. Kali ini, aku menemukan pelakunya. Tapi, itu bukan sebuah pertanda baik. Itu adalah titik k...