⚠️🔞⚠️
Mature area!"Hyuna, apakah kau akan percaya jika aku mengatakan siapa pelakunya?"
Aku lekas mengangguk, "Katakan. Siapa?" Jangan salahkan jika aku tidak sabaran, sudah enam tahun lamanya aku ingin tahu siapa pelakunya.
Tetapi Jungkook justru bungkam. Tadi dia banyak bicara, namun sekarang ketika sampai pada intinya—oh tidak, aku melihat sebuah keraguan dalam sorot matanya.
"Lupakan itu." Dengar, dia bahkan meralatnya. "Kau sudah banyak menangis, .." Jemarinya lembut menyentuh pipiku, menghapus air mata yang membekas. ".. aku tidak yakin kau tidak akan histeris saat mengetahuinya. Atau mungkin kau akan membenciku nanti."
"Apa yang kau katakan? Siapa pe—"
Baiklah, lelaki kelinci itu memang tahu bagaimana cara membungkamku. Pada akhirnya, dia kembali mencuri ciuman di bibirku. Melibatkanku dalam permainan lidah yang rasanya selalu tak bisa ku tolak.
"Jungkook-ah.." Uh, aku tidak bisa menahan lenguhanku. Sasaran bibirnya beralih pada sisi rahang, terus ke samping sampai dia mendapatkan telingaku. Sudah sangat lama, pada akhirnya aku kembali merasakan sengatan luar biasa itu kala dia menggigit telingaku—pelan dan main-main.
Gila. Aku merinding di sekujur tubuh.
Dan pada akhirnya, leherku kembali menjadi incarannya. Seperti belum cukup dengan sebelumnya, Jungkook kembali membuat kissmark di ceruk leher turun menuju dada. Disela tangannya menelusup menuju punggung, dan hanya dalam satu tarikan dia berhasil melepas kaitan bra-ku.
Kini giliran Jungkook yang tak sabaran. Dia menyingkap cepat selimut guna membebaskan tubuhku-berikut tubuhnya—untuk terpampang memenuhi atensinya. Berikutnya dia menarik lepas bra-ku, dan bisa ku lihat binar sepasang mata bulat itu disertai dengan seringai puas.
Damn! Seketika aku menegang kala telapak tangan lebar itu menyentuh dadaku tanpa ada lagi penghalang. Jungkook memberi tekanan-tekanan lembut di keduanya secara bergantian, membuatku menggila.
Astaga, ini baru permulaan, Hyuna.
Sungguh, aku tersentak kala dia merunduk untuk mendaratkan bibirnya tepat di milikku. Ini bukan yang pertama, tapi waktu enam tahun seperti membuatku nyaris melupakan sensasinya. Mulanya Jungkook memberikan kecupan-kecupan lembut, hingga semakin lama kecupan itu berubah menjadi sesapan bahkan gigitan. Dan ketika pada akhirnya lidahnya menyentuh titik terpuncak yang kumiliki, —
"Akh! Jungkook-ah!" Gerak refleks tanganku meraih surai Jungkook, aku menjambaknya guna meluapkan perasaan nikmat yang meledak-ledak di dalam diri.
Oh shit! Aku tidak bisa lagi mengontrol gerak tubuhku, aku menggeliat tak karuan seperti ulat kepanasan. Ditambah lagi, tangan Jungkook yang lain sudah berada di tengah-tengah pangkal pahaku. Jemarinya mempermainkanku di bawah sana, tidak peduli masih terhalang secarik kain tipis yang masih menutupinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
To The Past || HYUNA
FanfictionKembali ke masa lalu? Awalnya, kukira masa lalu kembali untuk diulang. Mengubah satu kejadian buruk untuk diselamatkan. Tapi faktanya, tidak sesederhana itu. Kali ini, aku menemukan pelakunya. Tapi, itu bukan sebuah pertanda baik. Itu adalah titik k...