"Anak-anak, jadi diantara kalian siapa yang akan ikut berkemah." tanya guru di kelas Azlya.
"Silahkan angkat tangan."
Mereka yang akan ikut berkemah mengangkat tangannya.
"Baik, kalau begitu jangan tiba-tiba tidak bisa ikut atau tiba-tiba pengen ikut, kalian udah yakin ikut berkemah?"
"Yakin bu." jawab anak kelas 11IPA3 kompak.
"Kalau begitu langsung saja buka buku bahasa Inggris nya, karena materi sudah disampaikan maka sekarang kalian akan mengerjakan latihan soal di halaman 132."
"Please open the book page 132, then work on it after that it is collected on my desk." ujar guru bahasa inggris.
"Do it yourself, if you don't understand, please ask a friend, ask for an explanation."
"Oke miss." jawab para murid.
"Setelah ini istirahat, waktunya di perpanjang karena guru-guru ada rapat, jangan bertingkah apalagi sampai keluar sekolah!"
"Iya miss cantik." kata seorang murid laki-laki di kelas sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Saya mau cari yang seumuran ya, kalo yang lebih muda no."
"Hahahahahah." gelak tawa penjuru kelas terdengar.
"Saya tinggal dulu, permisi." guru itu meninggalkan kelas setelah memberikan tugas.
"Ayo ngerjain." Irene menatap teman-temannya.
"Siap miss Emteka."
Irene sering di panggil miss matematika oleh teman-temannya, bisa jadi karena kalo Matematika tuh otaknya encer.
"Jangan lupa kalo ini pelajaran Bahasa Inggris bukan matematika." Ujar Lifa bermaksud candaan.
"I know " Irene melirik sekilas.
"Ini maksudnya nomer 3 gimana sih?" Amel kebingungan.
"Yang mana?" Irene mendekatkan wajah ke soal latihan Amel.
"Ini loh, bahasanya apaan?" Amel menunjukkan soal yang tidak dimengertinya.
"Emang jarang sih yang ini dipake, lo cari kamus sana."
"Gue kira lo tau."
"Lo pikir gue apaan?"
Setelah menempuh perjuangan mengerjakan tugas bahasa inggris, mereka harus mengumpulkannya.
"Jadiin satu aja yok, biar gampang." ajak Amel "Entar gue sama Lya yang naroh di meja guru."
"Boleh juga." Andin yang pertama kali mengumpulkan bukunya.
"Eh, bukunya jadiin satu sini." Amel bicara pada semua teman-temannya.
"Hati-hati bawanya." Ujar salah seorang murid.
"Iya iya."
"Masalahnya gue kemaren nitip buku ke lo, malah jadi ada di pinggir kolam ikan depan coba."
"Tenang, ada gue semua aman." Azlya mengangkat Jempol-nya.
"Si paling aman." Amel melirik ke arah Lya.
"Gue ke ruang guru dulu bersama dengan orang ini."
"Gue punya nama." saut Amel, padahal namanya mudah disebut loh.
Azlya dan Amel berjalan menuju ke ruang guru untuk menyerahkan tugas negara mereka.
"Taroh mana?" Amel mengedarkan pandangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jefan Azlya
Teen FictionTampan, rupawan, kaya, dan terkenal, pujian seperti itu sudah sering dilontarkan untuk seorang siswa yang bernama Jefano Argantara, memegang jabatan sebagai wakil ketua dari geng motor Dangerous membuatnya semakin dikenal banyak orang. Tapi... apaka...