30. Makan bareng

77 44 4
                                    

Sesuai kesepakatan, Azlya dan teman-temannya pergi ke restoran untuk menikmati waktu bersama

"Hai, Ly" sapa Amel yang sudah lebih dulu berada di sana

"Hai, yang lain belom dateng?"

"Tadi Irene sama Wendy udah, mereka pergi beli apa gitu tadi"

"Berarti sekarang tinggal nunggu Andin sama Lifa kan?"

"Iya"

"Yeorobun annyeong" Lifa datang dengan semangatnya

"Dih, sok kenal" balas Amel sok jutek

"Ngambek nih gue"

"Ngambek aja"

Lifa ingin rasanya memukul teman yang akhlak eobseo seperti Amel

"Kapan dateng, Lif?" Tanya Wendy yang baru saja kembali dari supermarket bersama Irene

"Baru aja"

Azlya membuka ponselnya lantaran ada pesan masuk dari seseorang

"Yah, Andin gak bisa ikut" katanya

"Kenapa, Ly?"

"Katanya ada saudaranya nikah, tapi baru aja dikabarin, jadi semua dadakan deh"

"Cuman berlima dong?" tanya Lifa

"Ya gitu"

"Ayo masuk, gue udah pesen satu meja buat kita" kata Irene

"Wihh... aja sih" saut Wendy

Mereka semua masuk ke dalam restoran, mereka mendapat meja nomer 25

"Ly, itu bukannya Jefan sama Nadin ya?" Amel menunjuk ke meja yang letaknya tak jauh dari meja mereka

"Hah?" Azlya menoleh ke samping, benar saja, keluarga mereka sedang makan bersama

"Lo gak samperin? Pacar lo kan?" Lifa menyenggol kaki Lya

"Bukan pacar gue"

"Bukan apa belom?" Goda Lifa

"Apaan sih?"

"Pesenannya disamain aja ya?" Usul Wendy

"Oke" jawab mereka berempat

Wendy memanggil seorang pelayan perempuan

"Iya kak, ada yang bisa dibantu?" Tanya Pelayan itu

"Kita mau pesen steik yang lagi promo itu mbak" (Wendy)

"Maaf kak, promo itu hanya khusus hari Jum'at saja, jika hari lain tidak"

"Gimana dong?" Wendy meminta pendapat teman-temannya

"Yaudah sih gak papa, gak mungkin balik lagi" ujar Lya

"Oke"
"Kalo gitu steiknya 5 sama cappucino-nya 5"

Jefan AzlyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang