Jangan lupa follow
Happy Reading para readers
Hari yang di nanti-nantikan akhirnya kesampaian, hari Jum'at, waktu bagi mereka untuk bersosialisasi dengan alam.
"Duh, masih setengah jam lagi, panas banget." Azlya mengibas-ngibaskan tangannya.
"Ya namanya siang." saut Amel.
"Ya kan biasanya gak sepanas ini."
"AC kelas adem."
"Eh, iya-ya."
"Nikmatin aja AC alami."
"Eh tapi Irene sama Wendy kok belom dateng ya? Kalo Irene emang sering mepet-mepet, tapi kalo Wendy kan biasanya awal." Azlya melihat-lihat sekitar, kedua temannya itu belum juga kelihatan."Lo juga baru nyampe, gue laporin Irene kalo lo ngejelek-jelekin dia ya." Amel bicara seperti mengancam.
"Eh, jangan dong, meskipun fakta."
"Sama aja."
Sekarang semua peserta kemah sedang berkumpul di sekolah, bus yang akan mereka gunakan juga sudah mulai berdatangan.
Total bus yang akan mereka gunakan ada 10, yang sudah berada di sekolah masih ada 7, kurang 3 lagi.
Sebuah mobil mulus masuk melewati gerbang sekolah, mereka penasaran siapa yang menaiki mobil mulus tersebut.
Pintu mobil terbuka dan menampilkan seorang gadis cantik dan temannya dibelakang.
Pintu bagasi dibukakan oleh orang yang berseragam warna hitam, di bagasi mobil ada dua ransel yang ukurannya lumayan besar diberikan kepada 2 gadis itu.
"Makasih pak."
"Iya, non, saya permisi pulang dulu." pamit pria berbaju hitam.
Kedua cewek itu berhasil menyita perhatian para mata disana.
"Wow, itu mobil lo apa mobil Irene, Wen?" Azlya masih merasa takjub.
"Punya Irene." jawab Wendy
"Tuh, mereka semua jadi pada liatin lo."
"Risih gue." Irene merasa tidak nyaman menjadi pusat perhatian.
"KENAPA LIAT-LIAT?!" Amel memelototi mereka semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jefan Azlya
Novela JuvenilTampan, rupawan, kaya, dan terkenal, pujian seperti itu sudah sering dilontarkan untuk seorang siswa yang bernama Jefano Argantara, memegang jabatan sebagai wakil ketua dari geng motor Dangerous membuatnya semakin dikenal banyak orang. Tapi... apaka...