"Pasrah aja gue, gak paham sumpah" keluh Azlya saat mencoba mengulang materi yang dia pelajari tadi malam
"Sama Ly, gue juga gak paham" sambung Andin
Mereka sedang belajar matematika, karena mapel hari ini adalah Matematika dan IPA
"Matematika itu nyenengin tau, malah pada gak suka" kata Irene
"Lo doang kalik yang seneng, kita-kita mah enggak" Wendy mengacak-acak rambutnya yang tadi tertata rapi
Kring... The entrance bell for the exam has rung, students are asked to immediately go to their respective classes Kring...
(Kring... Bel masuk ujian telah berbunyi, siswa diminta segera menuju kelas masing-masing Kring...)
"Memasrahkan nilai... mulai" Amel menghembuskan nafas-nya
3 menit setelah bel, bu Ista masuk dengan membawa lembar ujian dan lembar jawab yang akan di berikan kepada murid-muridnya
"Pagi anak-anak" sapa bu Ista
"Pagi buk"
"Sudah siap untuk ujian"
"Belum buk"
"Siap gak siap kita mulai, silahkan semua kecuali alat tulis dimasukkan ke tas, kemudian tas ditaruh di depan"
"Termasuk Hp juga dibawa ke depan, masukkan dalam kotak ini, kalian bisa ambil lagi setelah ujian mapel ini selesai"
"Iya buk"
Setelah itu bu Ista membagikan soal dan lembar jawab kepada murid kelas 11IPA3
Mereka langsung mengerjakan soal, karena harus dikumpulkan di jam 09.45
"Apa ni apa ni?" Azlya baru melihat soalnya saja sudah pusing
"Yang dimasukin angka yang mana?" Azlya terus berpikir menggunakan otaknya
*JEFANAZLYA*
"Apakah ada soal yang tidak kalian pahami?" Tanya bu Via
"Ada buk" jawab Bastian
"Nomer berapa Bas?"
"Yang pilihan ganda buk, nomer 4, 6, 3, 2, 5 sama satu buk, yang nomer 7 kebawah juga"
"Lo bego apa gimana sih? Mana mau bu Via jawab" Elang menggeplak lengan Bastian
"Itu namanya kamu nanya jawaban, saya gak mau ngasih tau, lagi pula saya kan guru Bahasa Indonesia bukan Matematika" jawab bu Via
"Tadi katanya suruh nanya"
"Bukan nanya jawaban, Bas"
"Kerjakan sebisa kamu""Iya buk"
Mereka semua mengerjakan dengan tenang dan penuh kepusingan
"Sst, Jef, bagi contekan dong yang nomer 25 tuh" Gilang melirik ke arah Jefan
Jefan yang teringat akan dendam-nya kepada Gilang tersenyum mencurigakan, ia mengangkat tangannya "Buk, Gilang nanya jawaban ke saya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jefan Azlya
Teen FictionTampan, rupawan, kaya, dan terkenal, pujian seperti itu sudah sering dilontarkan untuk seorang siswa yang bernama Jefano Argantara, memegang jabatan sebagai wakil ketua dari geng motor Dangerous membuatnya semakin dikenal banyak orang. Tapi... apaka...