33. Gara-gara Nadin

87 46 1
                                    

Azlya sekarang berada di sebuah minimarket dekat rumah, ia harus mengisi stok cemilannya di kamar "Beli apa ya? Enak semua" Azlya menatap sebuah sebuah makanan yang sedang viral

Katanya kalau dibuka bakal ada surat yang berisi ramalan, bisa jodoh, karier, masa depan dan lainnya

Tertarik Lya pun mengambil satu "Masa cuman satu sih?"

"4 boleh lah" Azlya memasukkan 4 ke dalam trolinya

Ia melanjutkan berburu cemilan hingga tak terasa sudah hampir jam 8 malam, bisa gawat kalau dia tak segera pulang "Cepet banget udah jam segini" Lya mendorong trolinya sampai ke kasir

"Wah, kakaknya juga beli cemilan ini ya? Saya juga pernah nyoba" kata mbak-mbak kasir

"Hehe, iseng aja si mbak pengen beli"

"Dulu saya dapet 'Hari ini sesuatu diberikan padamu', dan ternyata gaji saya ditambah bonus kak, seneng banget saya"

"Wah, tapi saya gak terlalu berharap sih mbak"

"Bener kak, temen saya beli katanya suruh nunggu jodoh di halte, ternyata gak ada yang dateng"

"Di PHP-in itu mbak"

"Ini kak, jadinya 78.000 ya"

"Ini" Lya menyerahkan uang berwarna merah kepada mbak kasir

"Kembaliannya 22.000 ya kak"

"Makasih mbak, saya pergi dulu"

"Sama-sama kak"

Azlya keluar minimarket dengan tangan penuh plastik yang isinya cemilan semua, sambil istirahat sebentar, Lya duduk di kursi depan minimarket dan membuka satu cemilannya

"Isinya....." Lya mengeluarkan kertas yang sudah aman di dalam plastic kecil, sebenarnya Lya membuka karena penasaran pada tulisannya

"Pacarmu adalah orang yang pertama kali bicara denganmu setelah ini"

"Gak ada orang, gue sendirian disini" Lya menaruh kertas itu diatas meja dan mulai memasukkan camilan ke dalam mulutnya

Seseorang duduk di sampingnya "Gue duduk sini ya?"

"Silah...... E lo? Lagi?" Azlya tak menyangka kalau dia akan bertemu Jefan lagi, sesering itukah ia bertemu? Mulai dari di sekolah, ketemu di parkiran, sekarang ketemu di minimarket juga?

"Lah, emang kenapa kalo ketemu gue lagi?'

"Bosen gue liatnya"

"Pandangin aja"

"Terserah"

"Makan apatuh? Minta dong" Jefan dengan seenak jidat mengambil snack dari tangan Lya

"Eh balikin! Enak aja minta-minta"

"Kata pak Budi, berbagi itu indah"

"Gak indah kalo sama lo"

"Nih gue balikin" Jefan mengembalikan snack yang hanya tersisa remahannya saja

"Gila lo ya? Masa habis sih?"

"Gue minta separuh doang tadi"

"Giwi minti sipirih diing tidi, habis nih snack gue"

"Lo itu cantik ya" kata Jefan tiba-tiba

"Hah? Maksudnya?"

"Iya cantik, cantik di mata ibumu"

"IH! LO NGESELIN BANGET SIH?"

"Ngeselin kenapa? Kan emang kata your mother lo itu cantik"

"Ya gak usah pake mama juga kenapa sih? Ya pasti ortu bakal bilang kalo anak perempuannya itu cantik lah, kan emang semua perempuan itu cantik"

Jefan AzlyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang