19. Ruangan Rahasia (Spesial Dangerous)

109 49 26
                                    

Part ini khusus Dangerous aja ya gess
Jadi Azlya dan kawan kawan tidak ada di part ini 🙏🏻

Setelah pulang dari berkemah, benar saja, cuaca langsung berubah menjadi mendung, awan dan langit menjadi hitam.

Duarrr

"Astaghfirullah." Ailen terkejut karena suara petir yang sangat keras terdengar di indra pendengarannya.

Inti Dangerous sekarang sedang berada di markas mereka, markas menjadi tempat paling nyaman untuk mereka semua istirahat.

"Baru pulang udah hujan aja." Ujar Bastian sembari memandangi hujan lewat jendela.

"Ayo kita ke markas bawah, biar tenang."

Ajakan Revan barusan membuat mereka semua langsung bersemangat.

"Ayok." Elang merespon dengan antusias.

Mereka bertujuh menuju ke sebuah ruangan rahasia di markas Dangerous.

Saat masuk yang terlihat hanya ruang santai biasa, dan juga sebuah lemari yang terlihat normal.

Mereka mendatangi lemari itu dan berhenti di depannya, Jefan dan Revan saling menatap, kemudian kembali menatap pintu lemari, Revan menarik pintu kanan sedangkan Jefan menggeser pintu kiri.

Ada sebuah lukisan logo Dangerous, Jefan menempelkan telapaknya ke lukisan itu, lukisan bergeser dengan sendirinya, ternyata di balik lukisan itu ada sebuah Lift yang cukup luas dengan pintu tembus pandang di dalamnya.

Mereka bertujuh masuk kesana, Revan menekan tombol down dan lift langsung turun sedangkan lukisan tadi kembali ke tempatnya.

Lift bergerak selama beberapa saat, setelah sampai, pintu pun terbuka.

"Eitss, gue duluan." Bastian mengenakan kaca mata hitam andalannya.

"Jujur lo gak keren begitu, bang." ejek Kenan

"Jangan suka ngejek orang, Nan" Gilang mengatakannya seperti orang bijak.

"Tu, dengerin kata senior lo."

"Soalnya masih banyak ejekan yang belum keluar." Gilang menepuk-nepuk bahu Kenan.

Kukira mau memberi nasehat, ternyata malah menjerumus kedalam kesesatan.

"Gue tandain muka lo berdua ya." Bastian memasang raut wajah kesal.

"Silahkan si bang, nanti bisa gue hapus."

Ceklek

Pintu lift dibuka oleh Revan, "Lama." agaknya beliau sudah bosan melihat pertengkaran yang tak ada ujungnya itu.

"Oh no, my door di open sama Revan." Bastian menutup mulutnya mengesankan suasana dramatis.

"Hah? Pintu siapa yang di oven?" Tanya Ailen, perkataan bastian kurang terdengar olehnya.

"OPEN NYET BUKAN OVEN!" Bastian kesal, sudah tau kesabarannya setipis tisu dibagi delapan, masih saja diuji.

"Awas, awas." Kenan menerobos keluar duluan disusul oleh Ailen.

Kalian tau mau kemana?

Mau ke dapur buat ambil makanan ternyata 😭

Yang lain menyusul masuk, Elang dan Gilang langsung rebahan di atas kasur mereka, sedangkan Bastian langsung tiduran di sofa.

Ruangan ini hanya bisa dimasuki oleh beberapa orang anggota saja, yang orangnya sudah memenuhi kriteria.

"Aduh, damai nya disini." Elang serasa terbang di atas kasur.

Jefan AzlyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang