55. Fakta Mengejutkan

44 11 22
                                    

Tandain Typo gess~~

Azlya masih tak mau bicara, sedari tadi dia hanya duduk termenung sambil melamun

Semenjak melihat video tadi, Lya enggan mengeluarkan suara, sampai Jefan bingung harus menghibur bagaimana lagi

"Ly, stop! Jangan percaya gitu aja, kalo benerpun dia pasti punya alasan okey?" Jefan sudah berusaha membuat Lya berpikir positif

"Aku juga gak percaya, aku udah kenal dia lama"

"Hey, gimana kalo sekarang kamu pulang? Kasian mama Anita udah nungguin dari tadi"

Azlya nelihat ke arah mamanya duduk, sepertinya dia sudah sangat lelah tapi masih menunggunya

"Kamu habis ini pulang?" Tanya Lya

"Nanti polisi mau nanya-nanya dulu, habis itu aku langsung pulang"

"Mama kamu khawatir pasti"

"Aku tau, pasti sekarang mama udah nelfon lebih dari 50 kali"

Azlya tersenyum "Gak baik tau bikin orang tua khawatir"

"Udah, sekarang kamu pulang dulu, besok sekolah loh"

"Iya tau"

Azlya bangkit dari duduknya "Duluan ya" Azlya melambaikan tangan serta menunjukkan senyumannnya

Sesederhana itu namun berhasil membuat Jefan salting, pasti sampe rumah udah gak karuan lagi bentuk kasurnya

Jefan mengantar calon istri dan calon mertua sampai pintu keluar rumah sakit

Mereka berdua pulang menggunakan taksi, dengan dikawal oleh Bastian, Elang, Gilang, Kenan dan Ailen

Sekalian mau pulang duluan, apalagi Kenan dan Ailen yang kalo gak disuruh pulang gak bakal inget pulang itu besti berdua

Bayangkan saja, semua pengendara di jalan raya memandangi taksi yang ditumpangi Lya, berasa jadi artis

*JEFANAZLYA*

Pagi ini, baru saja Azlya memasuki area sekolah, banyak sekali siswa siswi yang memandanginya

Gak nyangka ya, padahal mereka sahabatan tapi yang satu malah main di belakang

Mana yang dikhianati pacar Jefan lagi, gak bakal bisa hidup tenang dia

Biarin aja, kita liat pasti mereka bakal terpecah belah habis ini

Azlya memasuki kelas, pemandangan pertama yang dilihatnya adalah Irene yang mengelapi mejanya yang ditumpahi air

Bahkan sampai ada yang melemparinya kertas, tisu dan benda-benda lain

Azlya hanya lewat begitu saja tanpa mengatakan apapun, ia butuh penjelasan

Waktu istirahat telah dimulai, Azlya yang sudah tak tahan menggebrak meja Irene

"Apa?"

Azlya terkekeh, seakan orang di depannya ini tidak berbuat apapun dan seperti tidak ada yang terjadi

"Ternyata selama ini lo itu musuh dalam selimut ya?" Azlya menatap Irene tak percaya, sahabatnya selama ini adalah yang mengkhianatinya

"Maksud lo apa?" Irene mengangkat sebelah alisnya

Amel maju dan mendorong bahu Irene "Cantik-cantik iblis, gak nyangka ya"

"Dasar gak tau malu, bisa-bisanya khianatin temen sendiri"

Wendy yang tak terima adiknya diperlakukan seperti itu mencoba memisahkan mereka "Kalian gak bisa nuduh dia gitu dong, cari tau dulu sebabnya"

"Wen, gue tau kok Irene ini sepupu lo, tapi itu gak ada hubungannya sama apa yang udah dia lakuin" ujar Andin

Jefan AzlyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang