34. Mimpi Buruk

105 46 19
                                    

"Good morning students" sapa bu Zara yang baru saja memasuki kelas Lya

"Good morning, miss"

"How are you to day?"

"I'm fine, and you?"

"I'm good"

"Baik untuk semua, bentar lagi kita bakal libur panjang ya"

"Iya bu" jawab penghuni kelas serempak

"Kalian seneng?" tanya bu Zara

"Pake banget bu, setelah sekian lama akhirnya kita dapet libur panjang" kata Amel

"Berapa bulan buk liburnya?" Tanya Andin

"Kurang lebih 3 bulan dikurangi 76 hari, Ndin"

"Jangan berhitung lah bu, otak saya itu butuh istirahat"

"Sudah, selain itu saya punya pengumuman buat kalian"

"Pengumuman apa tu buk?" Tanya salah satu siswa

"Untuk semester 2 nanti kalian akan ganti wali kelas, karena wali kelas kalian yang dulu keterima di universitas untuk melanjutkan kuliahnya"

"Yaaah, diganti siapa bu?" anak kelas itu kecewa, padahal wali kelasnya adalah wali kelas terasik dan terfavorit

"Kalo itu saya juga belum tau pasti, guru baru atau guru lama"

Kalian tau apa yang sedang dilakukan Azlya sekarang? Tidur, enak banget tidur ya Ly....

Tak ada yang memperhatikannya karena ia bertukar tempat duduk dengan teman yang ada di pojokan belakang

Lya masih terlelap nyaman sekali dengan lengan sebagai bantalan

"Ly, Lya..... bangun, ayo kita pulang" kedua mata Azlya dibuka paksa oleh seseorang

"J-juan?" Azlya melebarkan matanya melihat siapa yang ada di depannya

"Hai, Ly, lama gak ketemu, gimana kabar lo? Maksudnya kabar kamu?"

"Siapa lo nanya-nanya gue? Bukan urusan lo"

"Jangan gitu, gue cuman mau....."

"Gue gak butuh penjelasan lo, gue udah tau sifat lo, dengan teganya lo ninggalin gue sendirian, tanpa kabar apapun, sekarang lo datengin gue?" mata Lya memerah, amarah sudah terlanjur menguasainya

"Gue.... Aku kesini pengen minta maaf sama kamu, hari itu harusnya kita bisa bahagia, bukan malah menjauh gini"

"Lo yang udah buat kita jauhan, gue maafin lo, tapi gue gak mau lagi ada hubungan apapun sama lo"

"Lya dengerin gue dulu, ada alasan kenapa gue ninggalin lo tiba-tiba dulu"

"Oh ya? Apa alasannya? Gue mau denger"

"I-itu, belum saatnya gue cerita sama lo, tapi gue gak bohong kalo gue masih cinta sama lo masih sayang sama lo"

"Halah, itu cuman kata-kata buaya darat lo, gue gak terpengaruh"

Lya berlari keluar kelas, Juan masih saja mengikutinya sampai di gerbang sekolah

"Kenapa lo ngikutin gue? Gue muak liat muka lo" tanya Lya garang

"Maaf, maaf, maaf, hanya itu yang pengen gue omongin sama lo" Juan terus mencoba untuk membujuk Lya

"Udah kan? Pergi!" Lya berlari lagi tanpa memperhatikan jalanan yang dijatuhi titik-titik air jatuh dari langit

Sebuah mobil berwarna hitam melaju dengan cepat sekali ke arah Lya

"LYA AWAS!" Juan berlari ke arah Lya

Jefan AzlyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang