Setelah sarapan Tuan Mayer pergi ke ruang tamu. Larine dan Sena sedang bersama Dorette yang menunjukan kamar mereka.
Elena dan Shawn tidak di rumah jadi Tuan Mayer meminta Dorette datang ke mansion.
"Jika kalian butuh sesuatu tolong beritahu aku!".
Ucap Dorette setelah merapikan pakaian Larine dan Sena di lemari. Ia akan keluar dari kamar.
"Oh ya, namaku Larine. Dan ini putriku Sena. Tuan Mayer dan ibuku adalah saudara kandung".
"Panggil aku Dorette. Aku adalah pengasuh Tuan Mattew dan Shawn di Naerum".
Larine tersenyum. Ia belum memahami sepenuhnya perkataan Dorette.
"Senang bertemu denganmu Dorette. Dan terima kasih untuk bantuanmu".
"Anda tidak perlu mengatakan itu Nyonya. Aku adalah pelayan di sini".
Larine menggeleng.
"Semua orang itu sama Dorette. Hanya saja kelebihanmu adalah melayani orang. Aku juga bisa melakukan pekerjaan sepertimu. Kita berdua sama, jadi jangan berpikir seperti itu".
Dorette hanya menunduk hormat dan keluar. Sepanjang koridor ia merenungkan perkataan Larine. Ia merasa dihargai.
Tak lama kemudian Larine turun ke bawah, ke ruang tamu.
"Aku akan meninggalkan kalian di rumah. Silahkan beristirahat dan nikmati apapun yang kalian suka. Dorette akan melayani kalian. Kita akan berjumpa lagi pada saat makan malam".
"Jangan khawatir Paman Harold. Ini adalah rumah bagiku. Tolong jaga dirimu, jangan bekerja terlalu keras. Aku mencemaskan dirimu. Andaikan ibu masih ada, aku yakin ia akan mengatakan hal yang sama ".
"Kau membuatku merasa diperhatikan. Kau tahu, Elena tidak pernah melakukan itu".
Tuan Mayer memeluk Larine dengan rasa haru kemudian melepaskannya.
"Baiklah aku harus berangkat sekarang".
Larine tersenyum namun pandangan matanya mencari Frank. Pria itu sudah pergi beberapa saat lalu. Ada rasa khawatir mengingat telepon dari Elena tadi.
Semoga semuanya baik-baik saja!
Hari akhir tahun 31 Desember datang. Sejak pagi para pelayan sibuk mengatur segala sesuatu di mansion. Keluarga Mayer sedang sarapan.
"Apa yang kau inginkan di akhir tahun?".
Tanya Tuan Mayer tiba-tiba yang membuat Larine terkejut.
"Aku ingin bermain salju dan membuat boneka salju kakek. Setiap tahun aku, ayah dan ibu melakukan itu. Kata ibu, hadiah terbaik adalah kenangan".
Suara kecil Sena membuat semua orang tertawa terutama Tuan Mayer.
"Kalau begitu mari buat kenangan yang berbeda. Sekarang kalian di Kopenhagen jadi kakek akan memberikan hadiah yang tidak akan dilupakan".
"Paman Harold, terima kasih tapi tolong jangan memanjakan Sena. Dia harus bertumbuh apa adanya".
Tuan Mayer menggeleng.
"Tidak sayang. Sena adalah cucuku sama seperti Mattew dan Shawn. Ia juga akan mendapat hadiah akhir tahun yang sama dengan mereka".
Larine menarik napas panjang.
"Aku tidak akan berdebat lagi paman. Baiklah kalau begitu".
Setelah sarapan Larine kembali ke kamarnya. Ia sedang menimbang apakah ingin menelepon Frank atau tidak. Ia hanya ingin menanyakan sesuatu tapi ia ragu dan juga takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECOND HOME (TAMAT)
Romance"Aku menikahimu karena aku sangat menghormati ayahmu". Kalimat Frank Jensen membuat seluruh perasaan Elena Mayer membeku. Sungguh bukan itu yang ada di kepalanya selama 16 tahun menikah dengan suaminya. Pernikahan yang semula bahagia dan tentram tib...