20. Jadilah

64 7 4
                                    

Hai halo ....

Apa kabar?

Semoga kalian bahagia selalu yaa

Yuk langsung aja baca.

*******







Arin sedang fokus dalam pekerjaan. Dia sudah berapa lama berdiri di depan komputer itu. Menyelesaikan tugas-tugas dengan baik, agar Jenan bisa percaya akan pekerjaan Arin.

Hingga tiba-tiba, sang Ibu mengirim pesan. Bahwasanya dia butuh uang untuk biaya kehidupan mereka sehari-hari. Dan uang sekolah Raka yang sudah nunggak 2 bulan.

Mendengar itu, Arin jadi sedih. Dia bingung harus gimana. Karena posisinya kan dia belum gajian juga.

“Oh Ya Tuhan, aku harus gimana? Masak iya aku harus casbon dulu ke Bos? Oh tidak, harga diri gue jatuh dong,” gumamnya.

Tapi posisinya memang Arin sedang bingung. Dia tidak tahu harus bagaimana. Jadi kerjanya pun tidak fokus karena di ambang kebingungan.

“Arin, ini ada pekerjaan buat lo. Katanya sih harus selesai hari ini, ntar langsung lo serahin ke CEO aja,” ucap Keysha sambil memberikan berkas itu ke meja Arin.

Tapi justru, Arin hanya diam saja. Dia melamun dan tak menghiraukan omongan Keysha. Itu membuat Keysha curiga.

“Arin!” bentak Keysha.

Yang membuat sang pemilik nama terkejut akan kedatangannya itu.

“Sha? Lo—sejak kapan di situ? Kok gue nggak tau sih?”

“Ya gimana lo mau tau, kalau lo sendiri aja ngelamun nggak jelas gitu.”

“Mm—maaf ya, Sha. Gue lagi nggak fokus soalnya. Jadi, nggak tau kalau lo dateng.”

“Lo kenapa sih, Rin?”

Pertanyaan yang tidak mau di jawab oleh Arin. Yaa, pertanyaan itu. Di saat dirinya tidak mau di tanya kenapa, karena baginya dia baik-baik saja. Udah.

“Nggak papa kok. Mana nih, yang harus gue kerjain? Semuanya?” tanya Arin berusaha mengalihkan pembicaraan.

“Iya, ini semua. Nanti kalau udah selesai lo langsung kasih ke admin dulu, baru lo anterin ke CEO buat minta tanda tangan,” jelas Keysha.

Arin mengangguk paham. Tapi sebenarnya Keysha curiga. Sebenarnya Arin ini ada masalah, cuma nggak mau cerita. Itu yang ada di pikiran Keysha sekarang.

“Ya udah, gue tinggal ya. Nanti kalau ada apa-apa lo panggil gue aja,” pamit Keysha.

“Iya, makasih ya, Sha.”

Agak aneh sih emang, tapi Keysha tidak mau bertanya terlalu dalam soal Arin. Karena takut menyinggung perasaan dia.




*
❤️

•Extraordinary Love•

*
❤️


Selesai mengerjakan, Arin segera menuju ke ruang admin untuk meminta persetujuan atas laporan itu. Dengan sigap dan selesai, dia langsung ke lantai 7 yaitu ke ruang CEO.

Lagi-lagi dia berurusan dengan CEO. Mau nggak mau sih emang. Bagaimanapun juga, Jenan tetap Bos dia. Jadi wajar kalau bertemu setiap harinya.

“Permisi Pak,” ucap Arin dengan sangat sopan.

Jenan mempersilahkan Arin masuk. Kali ini, sikap Arin agak berbeda memang. Dia bahkan tidak menggerutu ketika bertemu Jenan.

Extraordinary Love✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang