Sorry nggak mahir bikin cerita...
Jadi enjoy aja ya...
Langsung aja
***********
“Ayolah Rin, please tolongin gue,” ucap
seorang cewek manis dan cantik, Yasmin.Yasmin Anggraini, sahabat baik Arin sejak masih SD. Mereka sudah bersama sejak 20 tahun yang lalu. Cukup lama ya. Dan—orang yang ada di depannya itu adalah...
Arin Geovani, cewek muda nan cantik itu adalah pendengar yang baik. Yasmin dan Arin adalah dua sejoli yang selalu bersama. Ibu mereka saling kenal. Sayang, nasib mereka berbeda sekali.
“Aduh Yas, gue harus gimana? Gue nggak mau ya di suruh bohong lagi sama lo,” ucap Arin dengan perasaan malas.
Ya, kali ini Yasmin minta tolong pada Arin untuk menelfon pacarnya. Berpura-pura menjadi selingkuhannya supaya mereka bisa putus. Aneh emang kadang dia. Memang, Yasmin tidak suka putus tanpa alasan.
“Gue cuma mau lo pura-pura telfonan sama pacar gue. Supaya gue bisa cemburu, terus mutusin dia.”
“Lagian lo aneh deh, kenapa nggak minta putus langsung aja sama dia?”
“Astaga Arin, kan lo tau gue sayang banget sama dia. Mana mungkin gue bisa mutusin dia, apalagi tanpa alasan,” jelasnya.
Tuh kan? Benar-benar di luar nalar. Itu membuat Arin jadi bingung dengan sikap sahabatnya ini. Arin terdiam.
“Ayolah Rin, please! Kali ini aja, lo tolongin gue ya. Gue mau Mahen nggak ninggalin gue,” ucap Yasmin dengan sangat amat.
Arin tipe orang yang nggak tegaan sama orang lain. Apalagi ini sahabatnya sendiri. Jadi, mau nggak mau dia harus membantu.
“Iya deh iya, gue bantuin,” jawab Arin.
“Yes, yes, yes!! Makasih, lo emang bestie gue yang terbaik deh,” ucap Yasmin sambil memeluk Arin dengan erat.
“Ya udah, nih gue harus apa? Supaya bisa buat Mahen kasih kepastian buat lo!” tanyanya.
“Nah, gampang kok. Lo tinggal telfon dia aja, terus lo bilang kalau lo pacarnya dia.” Sejenak Yasmin mengeluarkan handphonenya dan mencari nama Mahen. “Nah, ini nomor telfonnya, lo catet.”
Arin pun segera mencatat nomor telfon Mahen, pacar Yasmin. Dengan amat sangat teliti. Setelah selesai, Arin segera men-save nomor tersebut.
“Oke, nanti lo coba hubungi dia ya. Ntar gue kabari waktu yang tepat buat lo hubungi dia,” usul Yasmin.
“Iya, bawel!”
“Oke deh, gue pamit ya! Salam buat Ibu lo.”
“Baik-baik lo!”
Beberapa jam kemudian.....
Arin menunggu di teras rumahnya. Dia bingung sambil memegangi ponselnya. Apa yang harus dia lakukan? Apakah menghubungi Mahen sekarang.
“Duh, gimana ya? Apa—gue hubungi Mahen sekarang? Kan, Yasmin belum kabari gue,” gumamnya.
Tapi, Arin orangnya emang nggak sabaran. Jadi dia menelfon Mahen saja. Siapa tau tanpa aba-aba Yasmin dia berhasil. Dia mencari nomor Mahen dan segera menghubungi.
Berdering...
Cukup lama memang. Sampai pada akhirnya, dia mengangkat dan ....
KAMU SEDANG MEMBACA
Extraordinary Love✔️
Teen FictionPertemuan antara CEO dan gadis biasa yang secara tidak sengaja itu, membuat mereka menjadi saling mengenal. Walaupun setiap harinya harus di penuhi dengan pertengkaran. Arin, gadis muda, sarjana ekonomi yang berusaha mencari pekerjaan setelah lulus...