Halooo bestie...
Kangen sama cerita ini nggak?
Sorry lama update....
Ya udah langsung aja yaaa
********
“Karina?”
Arin dan Mahen terkejut akan kedatangan Karina di kantor itu secara tiba-tiba. Padahal sudah di peringatkan oleh Jenan untuk tidak menginjakkan kaki di sana.
“Ngapain lo di sini?” tanya Mahen dengan nada yang sewot.
“Mahen, kenapa lo mesti nanya sih? Ya gue ke sini buat ngelihat cowok gue lah,” jawab Karina dengan bangganya.
“Cowok? Yang bener aja lo! Lo nggak inget, Jenan tuh bukan siapa-siapa lo! Dan elo yang udah mutusin dia!” bentak Mahen.
“Ya justru itu, gue mau balikan sama dia. Gue mau minta maaf supaya dia nggak marah sama gue.” Dengan begitu entengnya Karina menjawab itu semua.
Mahen hanya geleng-geleng kepala. Kenapa sih, ada cewek se-psikopat Karina? Bisa gila dia kalau kayak gini caranya. Bahkan mereka juga. Aneh, bener-bener aneh. Karina langsung menatap Arin. Dengan tatapan sinis, benci dan dendam.
“Elo yang namanya Arin? Sejak kapan lo suka sama Jenan?” tanya Karina sewot.
“Sa—saya? Loh—saya nggak suka—”
“Sejak lo putus sama Jenan!” teriak seseorang dari kejauhan.
Mendengar itu, Mahen dan Arin langsung menoleh ke belakang. Siapa lagi sih yang berani membentak seorang Karina kalau bukan Haikal Argantara.
“Kal, maksud lo apa?” heran Karina.
“Lo ngapain ada di sini? Gue udah pernah bilang sama lo, jangan pernah datang ke sini lagi dan menginjakkan kaki lo ke kantor ini lagi, lo masih nggak paham?” bentak Haikal.
Sungguh, suasana ini sangatlah rumit. Arin sampai nggak tau harus berbuat apa. Karena ya, nggak mungkin kan dia ikut campur urusan ini. Bukan siapa-siapa juga.
“Loh, gue kan masih berhak ada di sini. Jenan nggak ngelarang gue kok,” jawab Karina dengan sangat amat percaya diri.
Mahen masih saja aneh melihat hal itu. Ya kali, udah putus dari Jenan masih mengharap kayak gitu lagi. Sama aja kayak cewek murahan kan?
“Gue udah pernah bilang sama lo, jangan pernah datang ke sini lagi. Ini tuh bukan area lo! Paham?!” ucap Haikal kasar.
“Lo kenapa sih, Kal? Kok sensi banget sama gue? Lo dulu nggak gini deh. Lo tuh suka jodohin gue sama Jenan, tapi kenapa sekarang—” omongan Karina terhenti.
“Kar, lo harusnya tau alasan gue kenapa! Elo yang ninggalin Jenan dan lo juga buat dia stress berat, dan sekarang lo balik dengan rasa nggak bersalah lo, gila!” kesal Haikal.
Sungguh, situasi ini membuat Arin bingung harus gimana. Dia tidak tau harus ikut berbicara atau tidak. Canggung dan aah sudahlah. Dia bahkan tak bisa berkata-kata. Mungkin kalau kalian di posisi Arin, kalian akan gimana?
“Pasti gara-gara cewek ini kan?!” ucap Karina langsung menunjuk ke arah Arin dengan sinis.
Arin semakin terkejut. Dan takut. Dia jadi bingung harus menjawab apa. Mahen ingin membela, tapi tiba-tiba....
“Jangan sesekali salahkan dia!” teriaknya.
Semua menoleh ke arah sumber suara. Ya, itu adalah Haikal. Yang sangat membenci Karina. Ini kali pertama Haikal membentak seorang wanita. Mungkin karena efek kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Extraordinary Love✔️
Teen FictionPertemuan antara CEO dan gadis biasa yang secara tidak sengaja itu, membuat mereka menjadi saling mengenal. Walaupun setiap harinya harus di penuhi dengan pertengkaran. Arin, gadis muda, sarjana ekonomi yang berusaha mencari pekerjaan setelah lulus...