10. Hari-hari bersamamu

88 8 1
                                    

Kalau di suruh milih Jenan atau Haikal, kalian pilih yang mana? Definisi milih cowok humoris vs cowok cool wkwk.

Oke langsung lanjut aja ya...

Ini dia...

****









PT. Next Inovation Indonesia, pukul 08.50

Sudah terlalu siang memang kantor itu buka. Dan para pekerja juga sudah tepat waktu untuk berkumpul. Ya, kali ini adalah briefing pagi untuk para karyawan. Sesuai janji Jenan kemarin setelah kejadian itu.

Semua berkumpul di ruang auditorium kantor. Ini bukan per-divisi, bukan per-bagian, dan bukan juga per-departemen. Ini seluruh karyawan PT. Next Inovation yang di kumpulkan oleh Jenan.

Semua orang kantor langsung berheboh ria karena kejadian ini. Mereka selalu bertanya-tanya ada apa sebenarnya? Wajar sih, ya karena memang jarang mereka di kumpulkan bersama. Bahkan tak pernah sekalipun. Hanya pastinya kumpul perdivisi kalau nggak ya per-departemen.

Arin merasa tidak enak dengan ini. Dia takut jadi bahan omongan kantor. Jenan datang dan langsung menuju ke podium dengan gayanya yang cool abis.

“Selamat pagi semua!”

“Pagi!” kompak para karyawan.

“Sebelumnya saya minta maaf, karena sudah mengumpulkan kalian secara mendadak seperti ini. Ada sesuatu hal yang harus saya bicarakan pada kalian.” Jenan mulai menjelaskan kejadian sebenarnya.

Para karyawan sempat terkejut. Bahkan tak menyangka dengan kejadian itu. Kok bisa ya? Padahal, di sini jarang terjadi. Itu yang ada di pikiran mereka.

“Jadi begini, saya tidak mau ada karyawan saya yang bertindak seenaknya di kantor ini. Kita harus menghargai sesama. Kejadian itu, tidak membuat saya kapok untuk memperingati kalian.”

“Saya selaku CEO/Presdir di perusahaan ini, saya bertanggungjawab atas semua karyawan yang ada di sini.”

“Jadi, saya mohon kerjasamanya. Untuk tidak pulang melebihi batas jam kerja. Kecuali bersama-sama atau memang ada lemburan malam, kalian paham?!” ucap Jenan dengan tegas.

“Siap, paham Pak!”

“Jika saya menemukan karyawan seperti itu lagi, saya akan pecat detik itu juga. Tanpa alasan dan tanpa pembelaan!” lanjutnya.

Oke, ucapan Jenan benar-benar menakutkan bagi para karyawan. Karena ya, mungkin mereka tak pernah melihat Jenan seseram ini.  Apa ini semua gara-gara Arin?

“Oke, saya hanya ingin menyampaikan itu saja. Kalian boleh lanjut bekerja,” tutup Jenan dan langsung turun dari podium.

Mereka semua langsung kembali ke ruangan masing-masing untuk bekerja. Arin yang masih mematung duduk di situ pun jadi merasa nggak enak dengan karyawan lain. Dia takut jika ini salahnya.

“Arin, yuk kembali ke ruangan! Ngapain kamu diem di situ aja?” ajak Keysha.

“Ah—iy—iya Sha, yuk!” Arin langsung mengikuti langkah Keysha.

Biasalah, namanya juga anak baru. Jadi canggung dan takut kan pastinya. Apalagi di kantor pekerjaannya banyak. Terus ketambahan kayak gini.

Keysha dan Arin berjalan menuju lift untuk kembali ke ruangan mereka. Yaps, mereka satu ruangan. Jadi, bisa kesana bersama.

Saat pintu lift terbuka, Arin mendapat pesan dari Handphone-nya.

Ting....

0876xxxxxxx

Extraordinary Love✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang