28. mulai bekerja

63 9 9
                                    

Halooo bestiee...

Kangen banget nggak sama cerita ini?

Langsung aja yuk...

*******


PT. Next Inovation Indonesia.

“Ini salah! Harusnya nggak seperti ini, coba kamu cek ulang dan revisi lagi,” ucap Jenan dengan begitu lantang.

“Baik, Pak!” jawab karyawan itu.

Gila sih, udah buat banyak-banyak, eh ternyata harus revisi juga kan akhirnya. Ya begitulah, namanya juga kantor. Pasti mau nggak mau harus banyak revisian. Salah dikit pun bisa langsung kena sembur.

Jenan di buat pusing dengan pekerjaan kantor yang begitu banyak. Karena, hari ini adalah dimana dia akan mengumpulkan berkas untuk presentasi minggu depan.

“Jenan.” Tiba-tiba ada suara masuk dari luar sana yang membuat Jenan terkejut.

“Hufft, Kal, lo bisa nggak masuk tuh ketuk pintu dulu? Kan gue terkejut jadinya!” kesal Jenan dengan emosi.

Sorry, ya—habisnya gue kesel kalau ketuk pintu pasti nggak lo hiraukan. Jadinya, percum dan tak bergun,” jawab Haikal sedikit melawak.

“Apa tuh maksudnya?”

“Percuma dan tak berguna, huh gitu aja nggak ngerti lo!”

Jenan mengalihkan pandangan kembali ke laptopnya. Wajahnya serius sekali. Haikal sampai tak di hiraukan. Melihat keseriusan Jenan, Haikal sampai lupa apa tujuan dia ke ruangan Jenan.

“Kal, kalau lo nggak ada pekerjaan di sini, mending lo lanjut yang lain,” ucap Jenan.

“Sewot amat sih, Pak! Biasa aja kali, lagian—gue kan cuma mau tanya soal nge-date lo semalam sama Arin, gimana?” tanya Haikal.

Jenan langsung menghentikan aktivitas mengetiknya. Dia jadi terdiam. Maksud Haikal, dia kepo gitu sama acara date Jenan dan Arin semalam? Wah wah...

“Kenapa? Lo kepo banget sih!” ledek Jenan.

“Eh buntelan roti, gue ini kepo karena gue tuh memastikan kalau lo sama Arin baik-baik aja. Lagian, tinggal cerita doang apa salahnya sih?”  ucap Haikal sedikit lawak.

Tapi jujur, sejak itu, Jenan jadi lebih suka tersenyum sendiri. Apalagi kalau lihat wajah Arin, dia jadi tambah semangat gitu. Sepertinya, Jenan sudah ada tumbuh benih-benih cinta kayaknya.

“Ya—pokoknya sih lancar aja. Gue sama Arin sama-sama menikmati acara date itu kok.”

“Ya syukur deh kalau gitu. Gue ikut seneng jadinya. Pokoknya ya Jen, gue nggak mau lo sakitin Arin cuma gegara Karina. Ingat, dia itu cuma mantan lo, nggak lebih!” ancam Haikal.

Jenan mengernyitkan dahinya. “Iya, gue ngerti kok. Lo udah berapa kali sih bilang gitu sama gue, Kal?”

“Ya habisnya, lo susah sih di bilangin! Arin tuh cewek baik-baik. Kalau lo sakitin dia, sama aja lo sakitin diri lo sendiri.”

Haikal sampai segitunya belain Arin. Sangking sayangnya kali ya. Sebagai adik. Jenan paham sepertinya. Karena, Haikal tuh tipe orang yang kalau sudah menganggap seperti itu, ya seterusnya juga gitu.

*
💞

•Extraordinary Love•

*
💞

Arin pergi menuju ruang Kepala Divisi. Dia ingin menyerahkan berkas pada Manager utama. Pekerjaannya selesai kali ini. Dia kalau di kasih tugas langsung sat set wat wet. Nggak nanggung-nanggung sih.

Extraordinary Love✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang