36. Ketahuan kan?

62 8 1
                                    

Hai best...

Kembali lagi di cerita yang tidak jelas ini...

Mau lanjut? Atau udahan aja?

Come on...

******






“Keysha,” panggil Haikal.

Dan Keysha pun berhenti menoleh ke arah Haikal dan juga Mahen di sana.

“Pak Haikal, Pak Mahen, ada apa?” tanya Keysha.

“Kok kamu sendirian? Tadi aku lihat, kamu ke pantry sama Arin, kok baliknya sendirian?” tanya Haikal penasaran.

“Oh itu, iya—Arin lagi di klinik kesehatan kantor,” ucapnya dengan santai.

“APA?? KOK BISA?!” ucap Haikal dan Mahen secara kompak yang membuat Keysha terkejut.

“Biasa aja dong, Pak. Ya jadi—tadix itu kita mau buat kopi, terus Arin kayaknya lagi ngelamun deh, akhirnya termosnya jatuh ke tangan Arin. Sampai melepuh tangannya,” jelas Keysha.

“Lah kok bisa sampek kayak gitu sih? Emang, Arin—nggak hati-hati apa?” heran Haikal.

Keysha hanya menggeleng kepalanya, seperti tidak tahu akan menjawab apa.

“Tapi, emang agak aneh sih Arin. Soalnya dari tadi, dia itu kayak ngelamun aja. Nggak fokus kalau di ajak bicara. Ya gue sih heran aja gitu,” ucap Mahen.

“Kenapa emangnya, Hen?”

“Apa iya, gara-gara Karina? Karena, semenjak tadi dia ketemu Karina, dia jadi aneh gitu,” batin Mahen.

Kemudian Haikal menepuk pundak Mahen yang membuatnya jadi terkejut. “Woi! Di tanyain malah ngelamun! Malah gantian elo cuy!” ucap Haikal.

“Hhmm ya udah, kita ke klinik dulu aja ya lihat kondisi Arin gimana.” Mahen menoleh ke arah Keysha dengan wajah heran. “Lha kamu kok nggak nemenin Arin di klinik? Dia sendirian di sana?”

“Enggak, Pak. Tadinya mau saya temenin, cuma udah ada Pak Jenan di sana. Jadi saya beberes di pantry tadi sama OB,” jelas Keysha.

“Jenan?!” sekali lagi, Mahen dan Haikal terkejut dengan ucapan Keysha.

Kenapa Jenan bisa ada bersama Arin? Kok kebetulan banget gitu lho. Aneh aja.

“Wah, kayaknya beneran deh Hen, Jenan udah mulai suka sama Arin. Buktinya, sebuah kebetulan yang tidak di sengaja terjadi,” ucap asal Haikal.

“Bawel lo, udah buruan ke klinik sekarang!” ajak Mahen pada Haikal dan juga Keysha.

*
🌸

•Extraordinary Love•

*
🌸

Klinik Kesehatan Kantor.

“Kamu kenapa sih? Kok bisa kejadian ini terjadi? Nggak bisa hati-hati apa?” marah Jenan.

Itu membuat Arin bingung. “Kenapa Bapak jadi marah-marah ke saya? Lagian—saya nggak papa kok, Pak. Ini kan cuma luka biasa.”

“Tapi kamu bikin saya khawatir!”

Deg.

What? Apa-apaan ini? Jenan khawatir sama Arin? Biasanya, kalau cowok khawatir sama cewek, berarti dia ada something sama cewek itu. Beneran Jenan udah suka sama Arin? Hati Arin langsung deg-degan nggak jelas. Dia menatap wajah Jenan. Dan mata mereka justru kembali bertemu.

Extraordinary Love✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang