33. Hari Kantor yang bahagia

70 8 7
                                    

Haloo best...

Apa kabar??

Nungguin cerita ini?

Apa nungguin aku?

Wkwk langsung aja yaa bestie...

********





PT. Next Inovation Indonesia

Pukul 08.00, para karyawan sudah berkumpul dan absen di jam yang tepat waktu. Dan setelah absen mereka langsung menuju ruang kerja masing-masing. Arin hari ini agak begitu senang. Wajahnya terlihat sangatlah bahagia. Ada apa?

“Pagi, Mas Haikal,” sapa Arin yang melihat Haikal lewat di depannya.

“Pagi juga cantik. Kok tumben, sumringah banget wajahnya? Hayo, habis ada kejadian apa?” tanya Haikal penasaran.

Arin terheran-heran. “Enggak kok, kejadian apa emangnya, Pak? Eh—maksud saya, Mas.”

“Lah itu bahagia banget kelihatannya.”

“Kayaknya saya biasa aja deh, Mas. Ya kayak hari-hari biasanya juga. Masnya kali yang ngerasa aneh,” ucap Arin dengan sedikit malu.

Arin langsung berpamitan menuju ke ruangannya. Berjalan menuju lift dan ke lantai 17. Dia memang sedang bahagia hari ini. Ya karena mungkin kejadian semalam. Saat perjalanan ke ruangannya, Arin sangat di sapa baik oleh para pegawai. Bak seperti seorang bu CEO.

“Pagi Arin,” sapa Keysha dengan senang.

“Pagi, Sha. Lo tumben datang jam segini? Udah datang dari tadi atau barusan?” tanya Arin basa-basi.

“Udah dari tadi dong. Gue aja baru liat lo,” jawab Keysha.

Mereka pun langsung memulai pekerjaan. Arin langsung menyalakan komputernya dan mengerjakan tugas yang kemarin belum selesai. Tugasnya begitu banyak. Sampai akhirnya dia sibuk.

Di tim Arin tuh ada 4 orang. Dirinya, Keysha, Pak Gey, dan juga Bu Maryam. Mereka tuh berada di tim divisi pengembangan 3. Sebenarnya, Arin sudah tidak di situ. Dia kan sekretaris pribadi Jenan, cuma—dia tidak mau. Masih mau berada di tim itu. Jadi Jenan memperbolehkannya.

Ting...

Tiba-tiba Handphone Arin berbunyi, pertanda ada notifikasi masuk. Dia pun segera membuka pesan itu. Begitu menyesalnya dia membuka pesan itu.

0856xxxxxx

[08.45]
Halo Arin .... Gimana kabar kamu? Keluarga kami sedang mengadakan syukuran buat pembukaan toko baru kami, kamu datang ya.

Ya, itu adalah Tante Irda. Adik dari Ibunya. Itu berarti saudara Arin. Males banget rasanya dia meladeni saudara-saudara dari pihak Ibunya. Sangatlah tidak epic. Dia sangatlah malas membahas itu. Memang, hubungannya dengan saudara-saudara iparnya sangat tidak baik.

Wajah Arin sudah tidak mood. Dia langsung membanting Hpnya dengan rasa kesal. Capek rasanya, bertahun-tahun hidup tanpa ada rasa kepedulian dari saudara-saudaranya.

“Rin, lo kenapa? Lo baik-baik aja kan?” tanya Keysha yang tahu akan kekesalan Arin.

“Gue? Ah—tidak, gue baik-baik aja kok, Sha. Makasih udah perduli sama gue,” ucap Arin nggak enak.

Keysha mengangguk, dan melanjutkan pekerjaannya. Arin masih memikirkan soal saudaranya itu. Dia yakin, suatu saat pasti saudaranya itu akan balas dendam dan pamer.

“Aku mau menyerahkan revisi ini ke ruang Pak Jenan dulu ya, mumpung inget,” pamit Arin.

“Oke.”

Extraordinary Love✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang