24 - Gagal kencan

54 9 2
                                    

Halooo....

Comeback....

Lagi nungguin nggak?

Ya udah langsung aja yaa...

*****




Kali ini Arin sudah bersiap-siap untuk pergi menuju lokasi yang sudah di tentukan. Karena sopir sudah menunggu di depan rumah Arin. Dengan berpakaian rapi, dress bewarna putih dan menggunakan high hels cantik.

“Rin, lo semangat ya! Pokoknya, lo harus bisa luluhin hati bos lo itu,” ucap Yasmin PD.

Sebenarnya, Arin nggak mau melakukan apa yang di suruh Yasmin. Dia hanya mengiyakan, supaya sahabatnya itu senang. Kemudian Arin berpamitan pada Ibunya dan langsung berangkat, masuk ke mobil.

Agak deg-degan sih sebenarnya. Selama beberapa menit perjalanan, Arin masih berfikiran bahwa dia tidak bisa nge-date dengan bosnya itu.

“Duh, gimana ya? Kalau gue ngelakuin kesalahan? Terus ujung-ujungnya ntar gue di pecat lagi. Dia kan suka ngancem gitu,” batin Arin dengan sangat kacau.

Beberapa menit kemudian....

Arin sampai di tempat lokasi, dia di suruh sopir untuk masuk lebih dulu. Tempatnya sangat besar dan menarik. Mewah dan sepi. Sepertinya sudah di sewa lebih dulu.

“Silahkan Bu, duduk dulu,” ujar salah satu pelayan yang ada di resto itu.

Arin terkejut, dia di perlakukan layaknya Nyonya besar. Kemudian dia duduk dan menikmati hidangan yang sudah di sediakan, sambil menunggu kedatangan Jenan.

“Mm—maaf, Pak Jenan nggak salah tempat kan? Soalnya, ini mewah sekali,” tanya Arin pada pelayanan itu.

“Oh tidak Bu, Pak Jenan memang memilih tempat ini untuk dia berkencan dengan wanitanya,” ujarnya.

Deg.

Ha? Wanitanya? Apa maksudnya? Arin masih bingung dengan jawaban pelayan itu. Yang benar saja, dia dan Jenan belum pacaran. Kenapa Jenan bilang kalau Arin adalah wanitanya? Gila.

Ya sudahlah, dia hanya bisa diam dan pasrah. Dia akan menunggu kedatangan Jenan saja dan meminta penjelasan.

*
💞

•Extraordinary Love•

*
💞

Jenan sudah bersiap-siap untuk berangkat ke lokasi yang sudah di tentukan. Dia takut jika Arin menunggu terlalu lama. Memakai pakaian sederhana tapi berkualitas, menyiapkan mobil untuk dia menyetir sendiri.

Serasa sudah beres, Jenan langsung tancap gas menuju resto. Tapi ternyata, di tengah perjalanan menuju resto itu tidak berjalan lancar. Ada halangan yang menerpanya.

Drrtt.... Drrtt.... Ddrrtt

Dering telfon Hp Jenan berbunyi. Dia langsung mengangkat tanpa melihat siapa yang menelfonnya.

Extraordinary Love✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang