20. Terkenal

162 22 2
                                    

Baru masuk ke dalam kantin, telinga Melody terasa pengang karena diteriaki oleh sejumlah laki-laki yang menyanyi di pintu masuk. Lagu hit yang rilis pada tahun 2013, apa lagi jika bukan #Eeeaa yang dibawakan oleh Coboy Junior?

Lagu itu dinyanyikan oleh si ketua Batavia dan juga anggotanya, tentu saja. Jeje duduk di pojokan kantin sambil bersadar pada tembok. Jangan sampai lupakan gitar akustik yang dia bawa. Tak tahu bagaimana cara Jenardian membawa benda tersebut ke sekolah, jika sampai ketahuan oleh pak Totok, mungkin benda itu akan disita, atau mungkin juga dibiarkan karena dapat mengasah kemampuan murid.

"Hei kamu, hatiku dag-dig-dug saat aku melihatmu." Baru selangkah Melody masuk, tiba-tiba dia ditunjuk oleh Jeje yang sedang menyanyi itu. Matanya sontak membulat lebar. Mendadak dia menjadi tontonan publik.

"Saat aku melihatmu jatuh di hadapanku, membuat aku buru-buru mendekatimu." Jeje masih lanjut bernyanyi. "Langsung ku tanyakan apa kau baik-baik saja."

"Kau bingung!" sahut anggota Batavia dengan kompak. Seolah telah merencanakan ini dengan si ketua.

"Memang aku jatuh dari mana?"

Demi ikan pesut! Apa-apaan ini?! Mengapa seakan semua ini telah direncanakan? Tolong jangan bila jika Melody sedang ditembak oleh Jenardian. Tidak ... dia malu!

Buru-buru, Melody melarikan diri dari kantin yang saat ini dipenuhi oleh anggota Batavia. Namun, sayang seribu sayang, pintu masuk telah ditutup oleh anak buah Jeje yang banyak itu. Mereka melarang Melody keluar dari sini.

"Kau bidadari jatuh dari surga di hadapanku eeeaa. Kau bidadari jatuh dari surga tepat di hatiku eeeaa. So baby please be mine, please be mine oh mine ... eeeaa. Karena hanya aku sang pangeran impianmu, eeeaa eeeaa eeeaa eeeaa." Lagu tetap dilanjutkan. Tak peduli dengan Melody yang sibuk ingin kabur, Jeje tetap setia bernyanyi sambil memandangi gadis itu.

Melody datang bersama Thera. Terlihat kawan sang gadis tengah menggodanya habis-habisan seperti tak ada hari esok. Kini atensi semua orang pun jatuh kepada Jeje dan Melody yang mengambil alih seluruh kantin. Banyak yang menyoraki, bahkan ada yang meneriaki kata "pacaran" kepada mereka berdua.

Melody sendiri sudah sangat malu. Wajahnya semerah kepiting raja yang direbus. Ingin sekali dia kabur dari tempat ini, tetapi tak bisa.

Lagu tetap dinyanyikan dengan meriah. Iringan gitar yang dipetik oleh Jeje tetap setia menjadi instrumen sederhana. Bagian kedua pun dimulai. "Hei kamu hatiku dag-dig-dug saat aku melihatmu. Ku tarik panjang nafasku, mantapkan langkahku untuk mendekatimu."

Jeje berdiri dari tempatnya. Melody makin panik. Rasa-rasanya ia ingin pingsan. Semua ini terlalu cepat dan berkunang-kunang, padahal baru tadi dia membahas makanan apa yang akan dimakan bersama Thera nanti. Akan tetapi, dia malah disuguhkan oleh Jenardian dan para anggota Batavia yang bersekongkol menggoda Melody.

"Langsung kutanya maukah kamu jadi pacarku?" Teriakan para gadis terdengar kencang. Mereka ikut terbawa perasaan saat melihat peristiwa ini, bahkan ada yang menyalakan kamera untuk merekam apa kejadian romantis yang terjadi di sekolah. Hal seperti ini jelas jarang terjadi.

"Kau bingung!" sahut anggota Batavia lagi.

Melody tak mau lagu ini dilanjutkan. Bisa-bisa ia sangat malu hingga kehilangan semangat sekolah sampai lulus. Mereka—Jeje, anggota Batavia, dan para murid—tak akan diam selama Melody menunjukkan gestur salah tingkah. Dia harus tegas jika ingin selamat.

Menyela lagu yang Jeje nyanyikan, Melody pun berkata dengan keras di hadapan semua murid, "kenapa lo suka sama gue?"

Semua orang kaget, tetapi bukan karena maksud dari pertanyaan Melody, namun, karena jawaban yang gadis itu katakan hampir sama dengan lirik lagu #Eeeaa tersebut. Hal ini membuat para murid semakin menggila. Mereka serasa menonton drama percintaan SMA yang sering dilihat pada layar kaca atau bioskop.

Hundred MilesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang