Silahkan vote
Silahkan koment.
Happy reading.
Pov : Ayrina Arasyatul Annisa
Hari sudah menjelang siang, matahari sudah sejajar dengan kepala mereka sehingga membuat bayangan ketiga gadis itu sudah tidak terlihat lagi kala itu.
Aku terus aja melamun disaat langkah kaki ku mengikuti kedua gadis itu di atas jalan setapak yang tak begitu luas menuju asrama, untuk sekarang ini hatiku terus saja dilanda kegelisahan yang begitu besar setelah kejadian tadi pagi. Aku takut jika kabar ini tersebar kepada mas afzhal dan terjadi fitnah yang tidak-tidak.
Karena terus berjalan aku merasa lelah dan meminta untuk pulang saja dan tidak kembali ke asrama
"Lisa, Mila gue pulang aja ya, Kayanya gue gak enak badan deh". Pintaku pada mereka.
"Lo gak jadi balik ke asrama?". Tanya Mila padaku. Aku hanya bisa menggelengkan kepalaku menandakan tidak. Tapi saat itu juga ummi memanggil kami kerumahnya.
"Ayrin, Mila, Lisa kemari sebentar, ummi mau bicara sama kalian". Panggil ummi. Seketika kegelisahan itu muncul kembali dalam hatiku, rasanya ketakutan ini telah membuatku kehilangan kewarasan. Aku takut jika hal ini terus berlanjut, aku tidak bisa mengontrol emosiku.
Kami pun menemui beliau yang sudah berdiri di teras rumahnya."Iya ummi ada apa?". Tanyaku berusaha untuk tidak terlihat takut.
"Ayrin, Lisa Mila. Apa benar yang ummi dengar tentang kalian hari ini?". Ummi bertanya tepat sasaran kala itu. Aku, Lisa dan Mila hanya bisa diam menunduk tak berani menatap ummi.
"Heh Lo bertiga gak usah sok polos deh, ngaku aja udah". Fira terus berkata yang tidak mengenakkan hatiku, rasanya aku sungguh ingin pulang sekarang.
"Iya ummi. Apa yang ummi katakan itu benar". Ucap Mila.
"Nak, untuk apa kalian kesana. Kenapa tidak minta izin dulu pada ustadzah Yura sebelum masuk kesana. Bahkan kalian tau apa ganjarannya jika peraturan dilanggar".
"Maaf ummi. Kita janji gak bakalan ngelakuin itu lagi". Sambung Lisa. Berbeda dengan ku, aku terus diam tak berani berkata apapun.
"Ya sudah lebih baik kalian kembali ke asrama. Ayrin kenapa wajah kamu pucat banget nak?". Ummi bertanya padaku.
"Tadi katanya lagi gak enak badan ummi". Sahut mila
"Aaa ayrin gak papa kok ummi, beneran deh". Sahutku cepat agar tidak ada yang curiga.
"Ummi gak usah percaya sama wajah polosnya dia, palingan dia Lagi acting tu".
"Astaghfirullah halazim Fira kita gak boleh kaya gitu. Mungkin aja bener kalau ayrin lagi sakit".
"Ummi ayrin pulang dulu ya".
"Ay Lo beneran gak papa. Kita temenin Lo ya dirumah".
"Gak usah, kalian balik ke asrama aja". Aku menolak permintaan mereka karena aku tidak mau jika mereka tau semuanya. Aku pun langsung kembali pulang, di sana aku mencari-cari obat yang ku simpan dulu karena aku tak lagi meminumnya.
"Ini dia". Aku langsung membuka bungkusan itu dan langsung menelan beberapa butir pil itu, dengan cepat aku langsung membuang jauh plastik obat itu. Setelah obat itu beraksi Kepalaku sedikit sakit dan berdenyut begitu kuat, aku pun memutuskan untuk tidur sebentar agar kesehatanku kembali normal.
*****
Suasana malam di pesantren sama seperti biasanya, setelah sholat magrib biasanya langsung belajar kitab di atas balai. Namun berbeda dengan Lisa dan Mila yang mencari keberadaan ayrin.
"Ayrin kemana ya?". Tanya Lisa penasaran sejak tadi siang ayrin tak terlihat lagi.
"Iya sa, kemana ya dia. Apa ayrin Beneran sakit ya?".
"Kita liat aja yuk kerumahnya". "Ayuk". Keduanya pun pergi menyusul ayrin.
"Assalamualaikum ay. Ayrin Lo di dalam?". Mereka sedikit khawatir karena tak ada sahutan dari ayrin.
Sementara kondisi ayrin sekarang sudah sedikit membaik dari sebelumnya, hanya saja matanya yang masih agak sedikit berkunang-kunang.Dreettt.....
Drett......
Dreettt.......
Ponselnya terus bergetar namun iya abaikan saja saat ini.Tok tok tok.... Ayrin...ayrinn..". Lisa terus memanggil ayrin sambil mengetok pintu rumahnya.
Dalam tidurnya ayrin merasa jika sedang ada yang memanggilnya, iya berusaha membuka matanya perlahan dan melihat sekitar yang tampak sunyi.Ayrin berjalan kearah keluar melihat siapa yang memanggilnya dari tadi.
Ceklek...
"Ayrin Lo kemana aja sih, udah dipanggilin juga dari tadi. Kita khawatir tau".
"Kan tadi gue udah bilang gue gak papa. Gue cuma ketiduran aja kok". Bohong ayrin.
"Lo berdua gak pergi ke pesantren apa?".
"Ini kita habis dari mesjid, terus kita teringat sama Lo jadi kita kesini".
"Ya udah sekarang Lo berdua cepetan balik, malam ini ustadzah Yura yang ngajar kita. Bilangin aja gue sakit ya". Ayrin menitipkan pesan kepada Lisa dan Mila.
"Kalau Lo gak ikut, kita gak mau juga". Ucap Lisa.
"Kalau kita bertiga gak masuk, nanti dia pikir kita udah ngerencanain itu semua". Ayrin terus memaksa Lisa dan Mila agar tetap pergi dari sana.
"Ya udah kita pergi ya, tapi Lo beneran gak sakit nih. Gue liat Lo pucat banget dari tadi". Ucap Mila agak ragu.
"Gue gak papa my honey sweetie". Geram ayrin.
Akhirnya Lisa dan Mila pun pergi dari rumah ayrin dan Langsung menuju ke balai tempat mereka akan belajar nanti.TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita dan Sang Pencipta
Fiksi Remajaبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم Ahlan Wasahlan. Ambillah yang baik, buanglah yang buruk. Happy Reading.... Apa yang ada didepan mata tak akan sanggup menandingi apa yang ada di dalam hati, dan yang sudah di dalam hati tak akan sanggup untuk...