31. Hadiah ✓

74 3 0
                                    

Jangan lupa follow Tiktok aku author

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa follow Tiktok aku author.wp47. Karena ada video terkait fisual fiksinya disana >

Keduanya baru saja menyelesaikan ibadah sholat magrib, tepat di malam Jum'at sebelum iya pergi kepesantren untuk melatih anak-anak Hadroh. iya sengaja sholat dirumah karena ada kejutan yang ingin iya berikan untuk istrinya.

"Ay". Afzhal memanggil istrinya lembut.

"Iya mas". Jawab ayrin sambil melihat wajah tampan suaminya.

"Mas punya sesuatu untuk kamu".

"Sesuatu, untuk apa? Tapi aku gak ulang tahun mas dan hari ini juga bukan anniversary pernikahan kita". Sahutnya tak mengerti alasan apa suaminya memberinya hadiah.

"Memangnya kalau ngasih hadiah untuk istri itu harus ada sebabnya ya?". Afzhal bertanya balik.

"Heum iya gak juga sih hihihi. Emangnya mas afzhal mau ngasih apa?". Iya sedikit tersenyum saat mendengar afzhal akan memberinya hadiah.

"Tapi.. berchandyaaa...ets.. berchandyaaa...".

"Iiihh mas afzhal". Ayrin mencubit dan menggigit lengan ustadz afzhal iya sangat geram dengan suaminya.

"Au au aduh sakit sayang". Afzhal mengusap-usap lengannya yang sedikit lembam karena gigitan ayrin.

"Lagian kamu gak serius sih mas". Cemberutnya.

Afzhal mengecup pipinya istrinya dengan cepat. "Iya maaf. Jangan ngambek gitu dong". Sontak ayrin mematung. Wajahnya mulai merah merona, iya benar-benar tak kuasa menahan salting saat ini.

"Kok mukanya jadi merah gitu sih". Afzhal kembali menggoda istrinya.

"Hah merah. Gak kok". Elak ayrin padahal memang benar iya sedang salting sekarang. Afzhal bahkan masih menatap wajah istrinya.

"Kamu jangan liat aku kaya gitu mas. Akunya salting, Aaaaaa". Ayrin menutup wajahnya dengan cepat iya sangat malu.

Perlahan afzhal membuka tangan yang menutupi wajah cantik istrinya "kenapa harus malu. Bukannya udah terbiasa diliatin terus". Serunya sambil tersenyum manis.

"Sekarang kita bicara serius. Kamu tunggu disini sebentar ya mas mau ambil sesuatu". Ayrin mengangguk, iya pun menunggu suaminya disana.

Selang beberapa detik afzhal membawa sebuah kotak yang isinya sangat ringan saat ayrin mengambilnya dari ustadz afzhal. "Apa ini mas?". Tanya ayrin penasaran.

"Buka aja". Perlahan ayrin membuka kotak tersebut. Matanya membulat sempurna, iya seakan tak percaya dengan apa yang iya lihat dalam kotak itu. Dua buah paspor, tiket pesawat dan juga buku petunjuk yang berlambangkan Ka'bah didalamnya.

"Mas afzhal". Ayrin memegang semuanya sambil menatap suaminya.

"Sayang. Kamu mau kan ikut mas untuk bertamu ke rumah Allah. Kita berdoa disana semoga Allah mengabulkan semua doa yang selama ini kita ulang-ulang dan semoga Allah segera menitipkan seorang malaikat kecil didalam sini". Afzhal mengusap perut istrinya yang masih rata.

Kita dan Sang PenciptaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang