Selamat over thinking kalau gak dapet pasangan kaya ustadz afzhal >•<
Benar ya kata orang, carilah laki-laki yang cintanya lebih besar dari pada seorang perempuan, karena disaat seorang laki-laki mencintai wanitanya melebihi rasa cinta pada dirinya sendiri maka dia tau bagaimana cara memuliakan wanita.
Udara tampak begitu dingin masuk kedalam celah kamar mereka tanda sebentar lagi akan mendekati subuh afzhal kembali menarik selimutnya keatas dan sedikit bergeser posisi tidur karena badannya sedikit terasa pegal.
Ayrin merasa tidak nyaman dalam tidurnya, dalam perutnya seakan ada sesuatu yang ingin iya keluarkan, iya begitu mual dan langsung berlari menuju kamar mandi.
Huwekk....huwekkk......
Afzhal melihat istrinya seperti itu iya pun langsung berlari menyusul ayrin. Iya mengikat rambut ayrin sambil mengelus-elus punggung istrinya.
"Ay kamu kenapa?". Tanya afzhal panik.
"Huweekk...aku juga huweek....gak tau". Ayrin pun mencuci mukanya agar lebih fresh karena kepalanya juga begitu pusing sekarang.
"Sekarang kamu duduk ya, mas ambilin minyak angin dulu". Afzhal mendudukkam istrinya di tepi ranjang itu sementara iya mencari minyak angin untuk iya oleskan di kepala istrinya.
Matanya melirik di sofa yang ada sebuah bantal dan selimut diatasnya "mas afzhal tadi tidur di sofa ya?". Tanya ayrin pelan. Afzhal hanya diam "eee ini... semalam kamu udah tidur jadi mas gak mau ganggu kamu". Bohongnya.
Ayrin tau bahwa suaminya sedang berbohong, padahal iya tak pernah tidur di tempat lain walaupun ayrin sudah tidur lebih dulu, iya pasti akan selalu ada disebelah ayrin dan menyusul istrinya kealam mimpi.
"Uuhh ya Allah, kepala ayrin. Huweekk.....". Iya begitu mual Rasanya iya ingin mengeluarkan semuanya namun tidak bisa.
Tiba-tiba saja pikiran teringat dengan sesuatu, iya melihat sebuah kelender yang tergantung di dinding kamar itu.Ayrin menutup mulutnya "mas. Aku telat satu Minggu". Iya melihat jadwal terakhir haid nya.
Afzhal berbalik "Kamu beneran? Itu artinya kamu.." afzhal masih tak percaya tapi sebagian iya begitu bahagia barang kali filing nya benar bahwa ayrin sedang hamil.
"Tapi mas kita belum tau pasti". Sela ayrin.
"Kamu tenang aja. Pagi ini kita langsung ke dokter buat cek kondisi kamu. Sekarang kita sholat dulu ya udah azan". Ayrin mengangguk.
"Mas afzhal". Panggilnya. Dan afzhal melirik kearah istrinya.
"Aku minta maaf ya soal semalam. Benar-benar udah gak ada apa-apa lagi sama ustadz Fahmi. Dan aku gak keberatan kok jika harus membuang semua barang yang berhubungan dengan dia. Aku gak mau nyakiti hati kamu mas, aku sayang sama kamu. Cuma kamu yang jadi penguatku sekarang dan bahkan aku bisa liat dari mata kamu bahwa cinta kamu itu lebih besar untuk aku. Aku gak tau mas gimana jadinya aku kalau kita gak bisa sama-sama lagi".
"Ay istighfar...jangan ngomong kaya gitu. Mas juga minta maaf karena mas udah nyakitin hati kamu semalam bahkan kamu tidur dalam keadaan nangis. Mas ngeliatnya aja lebih sakit dibandingkan saat mas liat diary kamu. Pokoknya janji kita bakal ngelewatin semuanya bareng-bareng". Afzhal mencium tangan istrinya yang sedari tadi iya genggam, rasanya iya begitu merasa bersalah malam itu karena telah meninggikan suaranya pada ayrin.
S
K
I
P"Afzhal" panggil ummi yang sedang menyapu diteras rumah.
"Iya ummi ada apa". Sahut afzhal yang sedang menghidupkan mobilnya dan juga ayrin yang sudah siap. Rencananya mereka ingin pergi kerumah sakit hari ini. Afzhal dan ayrin pun menyusul umminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita dan Sang Pencipta
Fiksi Remajaبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم Ahlan Wasahlan. Ambillah yang baik, buanglah yang buruk. Happy Reading.... Apa yang ada didepan mata tak akan sanggup menandingi apa yang ada di dalam hati, dan yang sudah di dalam hati tak akan sanggup untuk...