10. Diam-diam merhatiin✓

86 5 0
                                    

Silahkan vote

Silahkan koment.

Happy reading.

Menjelang penyambutan acara maulid nabi, pesantren Sulaimaniyah mengadakan beberapa acara lomba beserta perayaan besar menyambut bulan kelahiran nabi Muhammad Saw, sehingga membuat seluruh santri sibuk untuk mempersiapkan acara tersebut.

"Ayrin, Lo pegang yang bener dong, letoy banget". Kesal Mila sebab dari tadi ayrin tidak serius memegang lampu kelap-kelip yang akan dipasang diatas mimbar.

"Iya iya ini juga udah bener kok". Sahut ayrin tanpa melihat wajah kesal Mila. Matanya terus saja tertuju pada ustadz afzhal yang sedang membantu anak santri putra memasang pentas sambil tersenyum".

"Ini anak kenapa? Kok senyum-senyum sendiri".
Mila mengikut arah mata ayrin menuju kemana.

"Owh ada ayang nya toh di sana". Ucap Mila tepat ditelinga ayrin.

"Ittssss. Berisik amat sih". Ayrin menutup mulut Mila dengan tangan kirinya.

"Ya Lo sih dari tadi gak bener bantuin gue, udah udah pokoknya kita selesaiin ini dulu. Nanti terserah Lo mau liat suami Lo itu sampe pagi terserah. Cepetan". Mila kembali mengerjakan pekerjaannya dan langsung dibantu oleh ayrin.

"Mila, menurut Lo ustadz afzhal ganteng gak sih?". Ayrin malu-malu bertanya hal itu pada Mila.

"Bukan ganteng aja, baik, perhatian, mapan pokoknya semua deh, lope lope dah gue sama suami Lo".

"Astaghfirullah halazim, ingat ya Mila didepan Lo ini istrinya". Sombong ayrin.

"Sejak kapan nih mulai jadi istri". Sahut Mila.

"Ya sejak semalam". Balasnya.

"What?. Jadi Lo udah....lisaaa". Mila berteriak memanggil Lisa.

"Udah apa?, Otak Lo gak usah treveling ya". Amuk ayrin karena Mila asal bicara.

"Kenapa kenapa, ayrin Mila kenapa?". Tanya Lisa.

"Tau tuh anak".

"Ay, gue serius Lo udahh eee eee sama ituhh". Mila menunjuk tangannya kearah ustadz afzhal.

"Hah? Lo udah ay". Sambung Lisa lagi.

"Lo berdua bisa diem gak, gue gak bisa jawab pertanyaan kalian kalau Lo berdua asik ngomong dari tadi".

"Iya iya". "Gue gak ngapa-ngapain sama ustadz afzhal, cuma gue gak tau aja semenjak gue mimpi buruk tentang dia, gue jadi ngerasa takut banget untuk kehilangan dia. Jadi gue rasa apa salahnya gue untuk bisa menerima dan mencintai dia, lagian dia juga suami gue".

"Owwh begitu toh". Sahut mereka tanpa bertanya lagi tentang mimpi ayrin. Ketiganya pun kembali ke pekerjaannya masing-masing.
Selang beberapa menit, ustadz Riza datang menjumpai ustadz afzhal dan hal itu mengalihkan perhatian ayrin yang melihat mereka berdua sedang berbincang serius sehingga keduanya pun pergi.

*****

"Assalamualaikum". Ustadz Riza datang menemui afzhal.

"Waalaikum salam". Sahut ustadz afzhal.

"Ustadz afzhal tadi kyai Habil menyuruh saya untuk memanggil ustadz afzhal kerumah".

"Memangnya ada apa". Terlihat jelas ustadz afzhal tidak terlalu meladeni perkataan ustadz Riza semenjak kejadian malam itu.

"Saya juga gak tau, cuma itu yang Beliau sampaikan". Kata ustadz riza, sementara ustadz afzhal hanya berdehem.

"Heeum".

Kita dan Sang PenciptaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang