Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...----------------------------------
HARI BERSAMA ALDOHari ketiga Nana berada di kampung paman dan bibinya berjalan dengan baik. Kesepakatan yang dia buat dan Aldo kemarin ternyata benar-benar di turuti oleh lelaki itu.
Hari ini, setelah lelaki itu selesai bekerja, Aldo akan mengajak Nana mengunjungi beberapa tempat indah di kampung tersebut. Hal itu tentu saja sudah mereka sepakati kemarin. Dan Nana tentu saja menyetujui ucapan Aldo yang mengatakan akan mengajaknya berkeliling sehabis lelaki itu pulang bekerja.
Nana yang sedang asyik duduk di ruang tengah sambil memainkan handphone tersentak ketika mendengar teriakan nyaring dari Bagus.
"TEH! ADA BANG ALDO NYARIIN NIH."
Nana yang mendengar itu langsung bangkit dari duduknya dan melangkahkan kakinya ke luar rumah.
Melihat kemunculan kakak sepupunya, Bagus langsung memasang wajah menggoda. "Ehem! Kemarin-kemarin katanya kesel. Kok, sekarang mau jalan aja."
"Dek!" tegur Nana dengan mata yang melotot.
Bagus hanya memberikan cengirannya kepada tetehnya tersebut. Namun, dia masih menatap tetehnya dengan tatapan yang menggoda. "Pantesan Bagus lihat dari tadi udah siap-siap. Ternyata, lagi nungguin bang Aldo toh."
"Dari pada dengerin ucapan gak jelas dari Bagus, lebih baik berangkat sekarang aja" ucap Nana pada Aldo.
Aldo yang mendengar itu pun menganggukan kepalanya seraya tersenyum. "Ayo."
Nana lalu mengalihkan tatapannya kepada Bagus yang kini malah mengedipkan sebelah matanya kepada dirinya. "Teteh mau jalan dulu. Nanti kalau paman sama bibi ada yang nanyain teteh, bilang aja teteh lagi pergi."
"Pergi sama bang Aldo" ucap Bagus melanjutkan perkataan sang teteh sebelumnya.
Nana pun menatap adik sepupunya itu dengan kesal. Semakin lama dia berada di sini, pasti adiknya sepupunya itu akan semakin menggodanya. Lebih baik dia berangkat sekarang pikirnya.
"Ayo" ajak Nana dan berjalan lebih dulu menghampiri motor bebek merah milik Aldo yang sebelumnya pernah dia maki di dalam hatinya.
"Bang Aldo berangkat dulu, Gus. Pamitin sama ayah kamu ya" ucap Aldo.
"Siap, bang. Semua aman" sahut Bagus sambil memberikan jempolnya.
Aldo pun menepuk bahu milik Bagus dan setelahnya dia berjalan menghampiri Nana yang sudah menunggunya di dekat motor kesayangannya.
Sampai di dekat motornya, Aldo langsung menaiki motor bebeknya tersebut dan kemudian menatap Nana yang masih berdiri di samping motornya. "Ayo naik."
"Awas bawa motornya ngebut" ancam Nana dan kemudian menaiki motor tersebut.
"Pegangan dong teh sama bang aldo, nanti jatuh loh" goda Bagus.
Nana langsung memberikan tatapan tajam kepada adik sepupunya itu.
Bagus yang melihat tatapan tajam tersebut pun langsung memilih kabur masuk ke dalam rumahnya.
"Ayo jalan."
Mendengar perintah dari Nana, Aldo pun menjalankan motornya meninggalkan halaman rumah paman dan bibi dari gadis di boncengannya.
*****
Di perjalanan, Nana hanya diam sambil menikmati pemandangan yang berada di kanan dan juga kirinya. Jalan-jalan sore seperti yang dia lakukan sekarang ini ternyata tidak buruk juga pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Happened in Bandung? (END)
ChickLitNana kira dengan pergi berlibur ke tempat sang paman di kota Bandung akan membuat masa healingnya berjalan dengan damai. Namun, dugaannya salah. Pertemuannya dengan seorang lelaki bernama Aldo membuat hari Nana menjadi kacau. Namun, Bagaimana jadin...