Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...-------------------------------------
KEPINGAN MASA LALUKata sebagian orang, masa lalu adalah kepingan yang harus di lupakan. Apalagi jika kepingan itu adalah sesuatu yang tidak penting untuk di ingat dan juga kenang. Apa Nana juga demikian?
Aldo benar-benar termenung memikirkan semua yang pernah dia lewati bersama dengan Nana dulu.
Ya, Aldo sudah lebih dulu mengenal Nana dan dia masih sangat ingat bagaimana pertemuan pertama mereka dulu di desa ini.
Flashback On.
Aldo yang pada saat itu sedang berlibur ke desa tempat tinggal kakek dan juga neneknya bersama kedua orang tuanya tidak sengaja melihat seorang gadis kecil seusianya tengah menangis tepat di bawah sebuah pohon saat dia tengah berkeliling desa bersama kedua orang tuanya. Aldo yang melihat gadis kecil itu sontak saja meminta izin kepada orang tuanya untuk menghampiri gadis kecil tersebut.
Aldo pun berlari dan kemudian berdiri tepat di depan gadis kecil tersebut. "Hey ..."
Gadis kecil yang tengah menangis itu pun menghentikan tangisnya dan mendongakkan kepalanya seraya menatap seorang anak lelaki yang berdiri di depannya dengan wajah yang tengah tersenyum menatapnya.
"Kamu siapa?"
Suara sesenggukan dari gadis kecil tersebut membuat Aldo langsung mengeluarkan sebuah permen dari dalam kantong celananya. "Ini untuk kamu."
Gadis kecil yang berada di depan Aldo itu pun menerima permen tersebut. "Makasih ..."
Aldo tersenyum dan kemudian mengulurkan tangannya kepada anak di depannya. "Perkenalkan, namaku Aldo Prayuda. Nama kamu siapa?"
Gadis kecil itu pun mengulurkan tangannya. "Aku Nayshila Zamira."
"Nama yang sangat cantik, sama seperti orangnya" puji Aldo.
Mendengar pujian yang di berikan oleh anak lelaki di depannya, membuat gadis yang bernama Nayshila Zamira tersebut menerbitkan senyumnya.
"Boleh aku panggil kamu dengan sebutan Nay?"
"Untuk Dodo, boleh."
Mendengar gadis kecil di depannya memanggil namanya dengan sebutan "Dodo" membuat Aldo mengerutkan keningnya. "Nay, panggil aku dengan sebutan Dodo?"
Gadis yang di panggil Aldo dengan sebutan "Nay" itu pun menganggukan kepalanya seraya tersenyum manis. "Iya, aku panggil kamu dengan sebutan Dodo biar gampang di panggil dan juga di ingat. Gak papa kan?"
"Gak papa. Lagi pula aku suka dengan panggilan dari Nay" sahut Aldo dengan tersenyum.
"Dodo mau jadi temannya aku?"
Mendengar itu, Aldo dengan cepat menganggukan kepalanya. "Aku mau. Aku mau jadi temannya Nay."
"Yeay! Berarti mulai detik ini, Dodo jadi temannya aku."
Sorakan dari gadis kecil di depannya membuat Aldo tertawa.
Mulai detik itu, Aldo dan juga gadis kecil bernama Nayshila Zamira itu pun berteman. Bahkan, setiap hari kedua anak tersebut selalu bermain bersama.
Flashback Off.
Mengingat itu, Aldo seketika tersenyum. Namun, senyumnya luntur begitu saja ketika dia tau jika Nana melupakan dirinya dan juga melupakan semua yang pernah mereka lewati dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Happened in Bandung? (END)
ChickLitNana kira dengan pergi berlibur ke tempat sang paman di kota Bandung akan membuat masa healingnya berjalan dengan damai. Namun, dugaannya salah. Pertemuannya dengan seorang lelaki bernama Aldo membuat hari Nana menjadi kacau. Namun, Bagaimana jadin...