PART 33

1.1K 79 0
                                    

Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...

--------------------------------------
KARIN?

Kata orang, semakin sering kita bertemu dengan seseorang, maka kita akan mulai terbiasa dengan keberadaannya. Hal itu pula yang di rasakan oleh Nana saat ini.

Intensitas pertemuannya yang sering bersama dengan Aldo benar-benar membuat Nana terbiasa akan kehadiran Aldo di sampingnya. Sehari saja dia tidak bertemu dengan Aldo, Nana merasakan sesuatu yang kurang. Entah hal itu karena dia sering bersama dengan Aldo atau ada hal lain yang memicu hal tersebut, seperti dia yang mulai menaruh perasaan yang lebih kepada Aldo misalnya.

Jujur saja, saat ini Nana benar-benar merasa dilema akan perasaanya sendiri. Meski sering kali dia beranggapan jika dia mempunyai perasaan yang sama seperti Aldo, tapi terkadang dia juga masih kurang yakin jika dia memang memiliki perasaan itu kepada Aldo.

Namun, jika di tanya apakah Nana merasa nyaman di dekat Aldo, maka jawabannya adalah iya. Nana benar-benar merasa nyaman di dekat lelaki itu. Bahkan, jika boleh jujur, Nana ingin selalu berada di dekat Aldo.

Berbicara mengenai Aldo, sampai saat ini lelaki itu terus saja mencoba membantu Nana meyakinkan perasaannya sendiri. Memang tidak mudah bagi Aldo untuk mencoba meyakinkan seseorang akan perasaannya sendiri. Namun, dia akan terus berusaha membuat Nana sadar jika gadis itu saat ini sudah mempunyai perasaan yang sama kepada dirinya. Akan tetapi, Nana masih belum menyadarinya.

Aldo begitu yakin jika Nana juga mempunyai rasa yang seperti dirinya. Hal itu di buktikan dengan kejujuran Nana yang pernah mengatakan jika jantungnya selalu berdegup kencang saat di dekat dirinya. Bahkan, Nana dengan gamblang mengatakan jika dia merasakan sesuatu yang berbeda dengan hatinya ketika berada di dekat dirinya.

Flashback On.

Aldo yang pada saat itu mengantarkan Nana pulang sehabis acara jalan-jalan mereka mencoba memberanikan dirinya untuk menanyakan sesuatu yang menganggu pikirannya.

"Nay, boleh aku tanya sesuatu sama kamu?"

"Ya boleh dong, Do. Kamu mau nanya apa?"

Aldo pun menatap lekat manik mata Nana. "Aku pengen dengar jawaban kamu soal pertanyaan aku ini. Dari kedekatan kita selama ini, gimana perasaan kamu setiap sama aku?"

Aldo bisa melihat jika Nana sempat terdiam ketika mendengar pertanyaannya. Namun, setelahnya terdengar helaan nafas panjang dari gadis di depannya.

"Do, aku gak tau kalau kamu percaya ini atau enggak. Jujur aja, setiap aku di dekat kamu, aku selalu merasakan jantungku berdegup dengan kencang. Ada perasaan lain yang hinggap di hatiku ketika berada di dekat kamu."

"Selain itu, aku juga merasakan perasaan nyaman ketika berada di dekat kamu. Rasa nyaman ini yang membuat aku selalu betah kalau berlama-lama sama kamu."

Aldo yang mendengar jawaban dari Nana itu pun entah mengapa merasa senang dan lega secara bersamaan di dalam hatinya.

"Nay, aku gak tau seberapa lama aku harus menunggu kamu. Tapi, selama apapun itu, aku bakal terus setia menunggu kamu."

Ada tatapan haru di mata Nana ketika mendengar ucapan dari Aldo. Nana yakin seribu persen saat mengatakan itu Aldo benar-benar jujur dan juga serius. Nana bisa melihat itu dari tatapan mata Aldo kepadanya.

"Do, aku gak tau kapan aku akan menyadari perasaan ku kepada kamu. Terlepas dari itu, aku hanya bisa berharap kalau kamu benar-benar bisa menunggu saat itu tiba."

What Happened in Bandung? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang