Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...------------------------------------
TANDA PERTEMANANPenilaian sang paman, bibi dan juga adik sepupunya itu ternyata benar-benar tidak salah mengenai Aldo. Sejak berteman dan berhubungan baik dengan Aldo, Nana benar-benar bisa menilai sendiri jika Aldo adalah laki-laki yang baik, bahkan sangat baik. Lihat saja, meskipun sempat bermasalah dengan dirinya, Aldo tetap bersikap baik dan juga masih tetap mau memeriksa keadaan dirinya ketika sakit. Ya meskipun itu tidak terlepas dari tugasnya sebagai dokter, tapi melihat Aldo yang begitu peduli kepadanya kemarin membuat Nana merasa salut akan perilaku lelaki itu kepadanya.
Mengingat itu, Nana seketika menjadi merasa bersalah. Dan karena rasa bersalah itu, Nana berniat untuk memberikan sesuatu kepada Aldo. Sesuatu yang akan di buat sendiri dengan tangannya, apa lagi kalau bukan masakannya sendiri.
Yeah, saat ini Nana sedang berada di dapur milik sang bibi. Dengan berbagai macam sayur hijau yang langsung dia petik di kebun sang paman dan juga beberapa ikan yang dia beli di pasar tadi bersama dengan Bagus, Nana akan membuat sebuah hidangan khusus untuk lelaki itu.
"Akhirnya, setelah sekian lama seorang Nayshila Zamira berkutat dengan peralatan dapur. Oke! Semangat!"
Setelahnya, Nana mulai bergerak dari mulai memotong-motong sayur dan juga membersihkan ikan.
Nana benar-benar serius dalam kegiatan yang dia lakukan saat ini, sampai-sampai tidak menyadari tiga orang yang tengah mengintip kegiatannya.
"Bagus baru tau kalau si teteh bisa masak."
Ucapan yang seperti bisikan itu membuat kedua orang dewasa yang berada di belakang pemuda tersebut menganggukkan kepala mereka.
"Ayah juga baru tau kalau teteh kamu itu bisa masak" timpal paman Danu.
"Sudah-sudah! Ayo keluar, sebelum teteh tau kita di sini" bisik bibi Ayu.
Ketiga orang itu pun akhirnya pergi dari tempat persembunyian mereka secara diam-diam.
*****
Setelah berkutat cukup lama di dapur, akhirnya masakan Nana pun selesai.
Nana menatap bangga pada masakannya yang berada di atas meja.
"Gak salah dulu ikutan kursus memasak" kekehnya.
Selepasnya Nana pun memasukan semua masakannya itu ke dalam kotak makan yang telah dia siapkan sebelumnya.
Di saat sedang memasukan masakannya ke dalam kotak makan, Nana tiba-tiba di kejutkan akan kedatangan Bagus yang muncul dari belakangnya.
"Bagus! Bisa gak sih kalau muncul itu bersuara? Kaya hantu aja kamu tiba-tiba muncul" kesal Nana.
Bagus pun langsung melototkan kedua matanya. "Enak aja ngatain Bagus jurig. Kasep gini di bilang jurig. Aneh!"
"Kamu yang aneh! Udah sana ah! Gangguin teteh mulu!" usir Nana.
"Yakin ngusir nih?" goda Bagus.
Nana pun terdiam beberapa saat sambil memikirkan sesuatu. "Tunggu! Jangan kemana-mana. Anterin teteh ke tempatnya Aldo kerja."
"Tadi aja ngusir-ngusir" sindir Bagus.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Happened in Bandung? (END)
ChickLitNana kira dengan pergi berlibur ke tempat sang paman di kota Bandung akan membuat masa healingnya berjalan dengan damai. Namun, dugaannya salah. Pertemuannya dengan seorang lelaki bernama Aldo membuat hari Nana menjadi kacau. Namun, Bagaimana jadin...