PART 25

1.5K 109 2
                                    

Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...

---------------------------------------
ALDO SAKIT?

Kata orang, dalam pertemanan laki-laki dan juga perempuan itu tidak ada yang murni. Maksudnya adalah, pasti akan ada salah satu dari keduanya yang entah menaruh rasa lebih dari sekedar rasa pertemanan. Hal itu pula yang Nana pikirkan saat ini di kepalanya.

Nana memikirkan semua perlakuan yang di berikan Aldo kepadanya, di mulai dari lelaki itu yang mengantar jemputnya, perhatian lelaki itu ketika dia sakit, bahkan sampai perhatian-perhatian kecil pun lelaki itu berikan kepadanya. Nana tau hal itu wajar di lakukan oleh seorang teman. Tapi, apa wajar seorang teman mencium temannya? Terlebih bagian yang di cium adalah bagian perempuan yang sering di lapisi dengan lipstik. Yup, bibir.

Flashback On.

"Do, kamu punya masalah hidup gak sih?"

Pertanyaan yang di lontarkan oleh Nana sontak membuat Aldo yang tadinya menatap lurus melihat pemandangan di depannya berubah menjadi menatap gadis yang berada di sampingnya. "Ya pasti punya, Nay. Setiap orang pasti punya masalah hidup mereka masing-masing. Cuman, terkadang dari mereka jarang menunjukkan hal tersebut. Mereka lebih menyembunyikan hal itu dengan cara mereka sendiri."

"Caranya?" tanya Nana merasa tertarik.

"Caranya ya dengan membuat seakan-akan mereka gak punya masalah. Kadang mereka bisa dengan menjadi orang yang ceria di depan orang lain, padahal di balik keceriaan mereka, mereka punya begitu banyak masalah."

"Dan ada pula dari mereka yang memilih untuk menjauh dari masalah, contohnya dengan pergi jauh dari tempat di mana sumber masalah mereka berasal. Padahal, dengan cara menjauhi masalah itu menurutku cara tersebut tidaklah benar. Masalah harusnya di hadapi, bukan di jauhi. Semakin menjauhi masalah, bukannya akan selesai tapi malah akan stuck di situ-situ aja."

Nana sempat terdiam beberapa saat ketika mendengar ucapan tersebut. Ucapan Aldo itu seperti menyentil hatinya.

"Do, kamu tau alasan aku pergi ke sini kenapa?"

Aldo menatap dalam manik mata milik gadis di sampingnya. "Kenapa?"

"Aku pengen healing. Aku pengen menghindari satu masalah yang ada di sana. Di sana aku gak dapat ketenangan. Tapi di sini, aku mendapatkan apa yang gak aku dapatin di sana. Aku cuman butuh waktu untuk mencerna apa yang terjadi sama hidupku" jawab Nana sambil menatap lurus ke depannya.

Aldo bisa melihat senyuman yang ada di wajah Nana. Tapi, senyuman itu berbeda dengan apa yang dia lihat biasanya. Senyuman itu seperti mengandung sesuatu yang pedih. Satu pertanyaan Aldo, masalah apa yang di hadapi oleh Nana?

"Tapi aku bersyukur loh, Do. Ternyata pergi ke sini bisa membuat aku ketemu lagi sama kamu dan ingat semua kenangan yang pernah kita lalui dulu di sini saat kita kecil. Jujur aja, aku senang ketemu sama kamu, meskipun awalnya aku sempat kesal banget sama kamu karena masalah kamu yang cipratin air aku waktu itu."

Kekehan yang keluar dari mulut Nana membuat Aldo semakin menatap intens gadis di sampingnya.

"Kalau kamu gimana? Kamu senang gak ketemu aku lagi?"

Nana sedikit terkejut ketika dia menolehkan kepalanya ke samping dia langsung bertatapan dengan wajah milik Aldo.

"Aku bahagia Nay bisa melihat dan bertemu kamu lagi di tempat ini. Aku gak pernah menyangka kalau gadis kecil yang selalu merengek dan manja sama aku berubah menjadi gadis yang sangat cantik seperti gadis yang berada di samping aku saat ini" jawab Aldo.

What Happened in Bandung? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang