06. Reputasi Seorang Putri

60 6 1
                                    

Alisa's POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alisa's POV

Aku sangat kesal bercampur tegang kali ini. Pasalnya, di tengah suasana kelas yang berada tepat pada jam istirahat. Dia tiba-tiba saja menelponku.

Kucoba untuk menarik dan menghembuskan nafas. Selain itu, aku harus sabar dan tenang. Jika aku marah maka akan cepat tua.

Yaa ... aku yang memang menempati kursi tengah rasanya mudah sekali merasakan keadaan sekitar. Pastinya keributan dapat kudengar juga. Kenapa Reindra tiba-tiba menelepon tanpa memberitahuku terlebih dahulu?

"Eh di sekolah kok," jawabku agak kikuk.

Teman-teman lainnya mulai memperhatikanku. Ya itu karena tumben saja aku terlihat menerima telepon.

"Eh Alisa ... siapa tuh yang kamu telepon?"

"Hah Alisa! Jarang sekali loh ngelihat kamu mengangkat telepon dari seseorang."

"Eh diem dulu ini aaa ...," sahutku sembari melihat ke samping kanan, kiri, dan belakang serta berusaha membungkam beberapa ucapan dari teman-temanku.

Aku merasa kesal sekali mendengar respons mereka. Karena hal itu, aku tak dapat berbicara lancar di telepon. Selain itu, jika ada orang lain yang ikut-ikutan berbicara, maka komunikasiku akan tersendat.

"Halo ...." Kurasa Reindra mulai memanggil.

Suaranya kurang jelas kudengar, "Ini temanku ga-"

Aku tidak mendengar seluruh ucapannya. Seisi kelas mulai membicarakanku. Aku jadi bingung untuk memfokuskan diri kepada panggilan Reindra atau ucapan-ucapan para teman kelas. Setelah beberapa detik terlewati, aku sudah memutuskan untuk lebih berusaha fokus pada panggilan dari Reindra.

"Hah apa?" tanyaku.

Pendengaran ini kembali teralihkan ke respon-respon dari temanku. Aaahhh ... daya fokus milikku sangatlah rendah. Begitu mudahnya aku membagi pikiran ke beberapa hal.

"Wah Alisa!! Gebetanmu? Pacarmu?"

"Akhirnya Alisa bisa membukakan hatinya pada seorang cowok!!"

"Wadoo ... Alisa mulai normal."

Aku rasa tak dapat melanjutkan telepon ini lebih lama. Karena yang kudengar saat ini hanyalah tanggapan dan komentar dari teman-teman kelas. Ingin rasanya kembali menyuruh mereka untuk diam, hanya saja banyak sekali yang berbicara hingga membuatku kebingungan.

"Alisa Alisa ...."

Suara Reindra? Atau suara teman kelas?

"Halo Alisa ... kamu masih di sana, kan?"

Aaaa ... aku malah confused screaming di dalam batin.

"Halo Alisa, ini aku Reindra kok dari tadi ga jawab?"

Ah ... aku baru sadar jika sedari tadi Reindra telah memanggilku berulang kali. Aku kembali mencoba untuk menarik dan menghembuskan nafas. Kurasa kali ini harus lebih tenang. Sampai aku akhirnya benar-benar tenang dan mulai kembali memfokuskan diriku ke panggilannya meskipun situasi sekitar cukup ribut, "Ah iya? Maaf Reindra ... di kelas ribut jadi aku gak bisa fokus."

ReshuffleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang