Chapter 42

82 9 0
                                    



Di jam istirahat pertama di SMA Al-Ganexra hari ini lumayan ramai di penuhi siswa maupun siswi. Cellyna yang berjalan bariringan bersama Rarisa, Chintia, Maura dan Vania berhasil menjadi pusat perhatian semua murid yang ada di kantin dan sudah bisa di tebak, hampir semua orang menatap tak suka ke arah mereka.


"Setelah kejadian minggu lalu, saat Cellyna mencelakai Nadila, gue kira Ketos bakalan mutusin dia, tapi ternyata nggak."

"Gue juga menyayangkan pilihan Ketos, kenapa si dia mempertahankan cewek seperti itu."


Cellyna merubah raut wajahnya menjadi datar dan memainkan lidah di dalam mulutnya, sudah ia duga, semua siswa pasti memandang buruk padanya.


"Sekarang dia malah gabung sama Chintia, makin menjadi deh kelakuan mereka."

"Gue yakin setelah ini pasti ada masalah yang akan mereka timbulkan."

"Gue kadang heran deh sama Ketos dan Waketos, kenapa mereka bisa terpikat sama cewek sejenis mereka."

"Di antara Cellyna sama Nadila, gue rasa Ketos lebih cocok sama Nadila gak si? Sama-sama modis, taat sama peraturan, anggota OSIS lagi. Kan serasi banget jadinya."


Cellyna mendengus pelan.

"Ya ampun tangan gue gatel banget pengen tabokin mereka satu persatu." Ujar Chintia agak keras dan tajam, sehingga orang-orang yang sedari tadi membicarakannya dan Cellyna seketika bungkam. Mereka-mereka yang menatap ke arah dirinya mulai mengalihkan perhatiannya dan menatap ke arah lain, untuk jaga-jaga agar mereka tidak menjadi korban bully geng Chintia. "Orang muna di belain kan anjing banget." Lanjutnya.

"Duduk di sana yuk." Seru Vania menunjuk meja dekat meja geng Ray ngumpul, yang saat ini masih kosong.

"Ok." Sahut Risa.

Merekapun mulai melangkah menuju meja yang ditunjuk Vania barusan.

"Kalian mau titip apa, biar gue sama Vania yang pesenin." Tawar Maura setelah yang Chintia, Cellyna dan Rarisa duduk.

"Emang boleh?." Tanya Risa.

"Ya boleh lah, tapi gue cuma menerima jasa titip pesanan aja tidak termasuk bayarin."

"Iyalah, yakali gue minta bayarin." Sahut Risa.

"Gue biasa ya, cinnamon rolls sama jus mangga." Seru Chintia menyebutkan pesanannya.

"Ok noted, lo berdua apa?." Ujar Vania.

"Gue Bakso aja deh sama jus jeruk, makasih ya." Ujar Rarisa menyebutkan pesanannya.

"Santuy." Sahut Maura. "Kalau lo mau pesan apa Cell?."

"Gue... gue pesan air mineral aja deh dua, sama apa ya? Emm capcay aja deh." Jawab Cellyna mengucapkan pesanannya.

"Air mineralnya beneran dua?." Tanya Maura kembali takutnya salah dengar.

Cellyna mengangguk, "Iya dua capcaynya satu."

"Ok. Kalau gitu kita pesanin dulu."

Setelah itu Maura dan Vania mulai melangkah ke arah meja tempat pemesanan.

"Kaya ikan aja lo pesan air dua." Cetus Chintia yang gak menyangka kalau Cellyna akan pesan dua air, padahal satu aja udah kembung banget pasti.

"Buat jaga-jaga aja." Sahut Cellyna pelan.

FebbriziaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang