Chapter 65

112 8 4
                                    




Me

Ziaa

Yaanggg

Sayang

Hallo, ada orang di sana?

😑

Zia, kamu lagi ngapain si? Kok gak aktif-aktif

Zii🥲

Kamu marah sama aku?

Ziaaa

Ayo aktifin handphonenya sayang

Aku mau telpon

Aku pengen denger suara kamu

Aku kangen tau gak

Yaangg ih



"Ck." Ray berdecak pelan, ternyata sampai sekarang Cellyna belum aktif-aktif juga ponselnya. "Apa dia selingkuh? Jangan-jangan dia suka sama cowok London, trus ninggalin gue?." Lirihnya pelan dengan pikiran negatif yang kemana-mana.

Keempat sahabat Ray yang duduk di belakang bangku Ray memandang aneh pada cowok yang terlihat gusar itu, dari tadi yang cowok itu lakukan hanya mengecek ponsel, simpan lagi, gak lama di cek lagi, terus saja begitu. Saat ini mereka berlima memang berada di kelas, waktu istirahat kali ini mereka memilih untuk menghabiskan waktu di kelas, walaupun sebenarnya mereka gak keluar karena Ray tidak menunjukan akan keluar atau sekedar mampir ke kantin.

Ray menggeleng-gelengkan kepalanya pelan, "Gak. Gak mungkin Zia tertarik sama cowok London."

Leon menyikut pelan lengan Bastian yang duduk di sampingnya. "Sahabat lo kenapa Bas?." Tanyanya.

"Sahabat lo juga itu." Sahut Bastian.

Giyo menghela nafas pelan. "Lo lagi ada masalah sama Cellyna?." Tanyanya datar dan udah pasti pertanyaan itu untuk Ray.

Kekasih dari Cellyna itu nampak tersentak pelan dan menegakkan posisi duduknya, setelah itu terdengar helaan nafas dari cowok itu.

Keempat sahabat Ray melihat sahabatnya itu menggelengkan kepalanya lesu.

"Trus kenapa dari tadi lo uring-uringan terus? Atau lo habis di omelin nyokap?." Kali ini Brian yang bertanya.

Rayyen kembali menggeleng pelan dengan tubuh yang masih senantiasa menghadap ke depan. "Ponsel cewek gue gak aktif dari kemarin. Gue takut terjadi sesuatu di sana." Jawabnya.

"Cellyna?." Tanya Bastian.

"Ya."

"Mungkin dia lagi sibuk karena ada urusan Ray, jadi gak sempat pegang ponsel." Seru Brian.


Drtt

Drtt

Drtt


Rayyen kembali tersentak, ponsel yang sebelumnya ia simpan di atas meja tiba-tiba bergetar karena ada panggilan masuk. Dengan cepat ia meraih ponsel itu dan ntah kenapa ia sangat berharap kalau yang menghubunginya saat ini adalah Cellyna.


Mami Calling


Ray mendengus pelan dan mulai menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi yang ia duduki.

"Halo Mi, ada apa?."

"Ada apa? Al, apa kamu lupa kalau kamu itu masih punya orangtua? Tiga hari gak pulang-pulang, Mami telpon gak angkat-angkat. Kemana aja kamu?."

FebbriziaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang