Chapter 56

117 12 3
                                    




Melihat sahabat mereka yang mulai tersulut emosi, secara refleks Giyo, Brian, Bastian dan Leon turun dari motor mereka untuk menghampiri Ray. Bastian, Giyo dan Leon menarik Ray dan menjauhkan ia dari Rico untuk menghindari keributan.

"LO MIKIR DONG PAKE OTAK LO BRENGSEK, INI TEMPAT UMUM DAN LO MALAH MANCING-MANCING EMOSI SAHABAT GUE ANJING." Teriak Brian sambil mendorong tubuh Rico.

"HEH LO JANGAN KURANG AJAR YA SAMA TEMEN GUE." Marah Kelvin sambil mendekat dan menunjuk Brian, ia merasa tidak terima karena Brian sudah mendorong Rico.

"BANCI KAYA LO SEMUA YANG KURANG AJAR." Balas Brian.

"MAKSUD LO APA HAH."

"APA."

"Yan, Yan udah Yan, lo jangan sampai terpancing emosi juga." Ujar Giyo mulai menarik tubuh Brian ke belakang. "Kita masih ada di arena. Gue minta lo tenangin diri dulu termasuk lo Ray, lo tenangin diri lo juga, gue gak mau salah satu dari kita terluka karena terpengaruh sama emosi yang bisa menyebabkan terjadinya celaka."

Ray menghembuskan nafas pelan sambil membuang muka dengan jari tangan yang menyisir rambutnya. Begitupun dengan Brian, cowok itu terlihat menarik nafas dan menghembuskannya, setelah itu ia langsung duduk kembali di atas motornya, di susul dengan sahabatnya yang lain kecuali Giyo yang masih diam di tempat.

"Cih, pengecut."

Giyo mengepalkan lengannya, dengan gerakan cepat dan tak terduga cowok itu menendang sekuat tenaga motor yang Rico tumpangi sehingga terguling beserta sang pemiliknya.

"RICOOO." Teriak teman-teman Rico, sebagian mulai membantu untuk menbangunkan cowok itu. Di antara mereka gak ada yang mengira kalau Giyo akan bertindak seperti itu.

"ANJING." Rico mulai bangkit hendak menerjang Giyo.

"UNTUK SEMUA PESERTA SAYA MINTA UNTUK TENANG, ACARA SEBENTAR LAGI AKAN DI MULAI." Intruksi MC yang berhasil membuat Rico menghentikan gerakannya.

Rico meludah ke samping dan menatap tajam pada Ray dan semua sahabatnya. 'Tunggu aksi gue buat hancurin lo semua.'



BREEMMM BREEMMM BREEMMM

Semua motor peserta balapan melaju dengan cepat di jalanan Samudra, semua penonton bersorak dan bertepuk tangan mendukung jagoan mereka masing-masing.



"SELAMAT KEPADA RAYYEN AL FARIZQ YANG KEMBALI MENEMPATI POSISI PERTAMA, DAN SELAMAT JUGA KEPADA RICO YANG BERHASIL MENEMPATI POSISI KEDUA."

PROKK PROKK PROKK

"YEAY SELAMAT RAY."

"RICO AKU PADAMU."

"KYAAAA RAYYEN."

"RAYYEN RAYYEN."

"RICOOO."

Berbeda dengan penonton yang terlihat bahagia atas kemenangan mereka, di atas podium justru Ray dan Rico saling melirik dengan tatapan benci.

"RICOOO ADA TELPON DARI ASISTEN BOKAP LO." Teriak Fajar dari bawah dengan tangan yang sengaja mengangkat ponsel milik Rico dan melambaikannya, agar cowok itu bisa melihatnya.

Rico mengernyit heran, kalau asisten yang nelpon berarti ada hal yang lumayan penting. Cowok itu langsung turun dari podium menghampiri Fajar untuk mengambil ponselnya, setelah itu ia pergi ke tempat yang lebih sepi untuk menerima panggilan itu.

FebbriziaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang