Bab 35:Komplot

2.4K 100 0
                                    

Pada waktu malam di rumah Encik Syakir, Emma sedang membantu Lina dan Adam menyelesaikan kerja sekolah mereka. " Pagi jadi jurujual, malam jadi cikgu. " ayat ini selalu bermain di fikiran Emma, kadangkala dia terfikir juga yang dia mungkin akan jadi kaya kalau dia dapat gaji jadi cikgu hahaha.. Nasib baiklah mereka ni adik-adik dia.

Emma melihat Lina yang bermain-main dengan pensil di jarinya, seperti ada sesuatu yang difikirkan oleh Lina. " Lina. " panggil Emma, Adam melihat Lina dan Emma silih berganti. " Ya Ka? " kata Lina, " Lina fikir apa tu? Ada soalan yang susahkah? " soal Emma. " Emm bukanlah. Manada. Cuma Emma pelik tentang abang Luqman. " kata Lina, " Kenapa dengan abang Luqman? " soal Emma lagi. " Tadi dia ada call Lina, dia tanya Ka Emma ada kat rumah kah? Lina jawab lah, ya. Lepas tu dia main letak ja macam tu. " jelas Lina.

" Aik, cari Ka Emma nampak. Ada apa-apa kah? " sampuk Adam, mulalah mood mengusik dia tu. Emma menjeling Adam, Adam hanya tersenyum lebar. Lina juga turut tersenyum. " Emma. " suara Encik Syakir mengejutkan mereka bertiga, masing-masing menoleh ke belakang. " Hafizah mana? Kosong ja bilik dia. " kata Encik Syakir, Emma memandang Adam dan Lina. Masing-masing mengangkat bahu mereka. " Emma pun tak tahu papa. Masa Emma hantar Lina balik tadi pun dia dah tak ada dah di rumah. " kata Emma.

" Eh, takkan dari pagi tadi keluar sampai sekarang tak balik-balik lagi kot. " kata Encik Syakir, jelas kerisauan di wajah nya. " Jangan-jangan dia tidur rumah kawan dia tak papa. " teka Emma, " A'ah, Ka Hafizah kan ramai kawan. Mungkin dia tidur rumah diorang kan? " sampuk Adam. " Oh, oklah. " kata Encik Syakir.

Setelah Encik Syakir menuju ke dapur, Lina menarik lengan Adam dan Emma. " Eh, apa ni Lina? " kata Emma, " Ka, apa yang Lina tau, Ka Hafizah tak ramai kawan! Dia selalunya kawan makan kawan! " kata Lina dalam nada ber bisik. " Ha! Jadi, Ka Hafizah selalunya dengan siapa? " soal Adam. " Selalunya dia keluar dengan Farid. Tapi Farid tak pernah bawa Ka Hafizah sampai malam macam ni. Tapi, selalunya Nizam yang buat! " jelas Lina. Adam dan Emma saling berpandangan, perasaan negative tiba-tiba muncul dalam diri mereka.

" Emma. " mereka bertiga terkejut, masing-masing mengurut dada kerana hampir kena serangan jantung. " Ya ma? " kata Emma, " Luqman datang, nak jumpa kamu. " kata mama Izah. " Abang Luqman. " kata Emma, Adam dan Lina tersenyum-senyum.

Emma keluar dengan memakai tudung yang terus masuk sahaja, dia melihat Luqman sedang berdiri dekat dengan kereta nya. " Assalamualaikum. " kata Emma yang berdiri dekat pintu, Luqman menoleh ke arah Emma. Dia terus berjalan mendekati nya. Emma menundukkan wajahnya ke lantai, Emma terdengar Luqman mengeluh di sisinya. " Masih marah abang kah? " soal Luqman, " Jawab lah salam tu dulu. " kata Emma. " Waalaikumsalam. " kata Luqman.

Adam dan Lina berada berdekatan dengan mereka, mereka berdua menyorok di sebalik dinding. " Adam, Adam buat apa ni? " bisik Lina, " Apa lagi? Jadi spy lah! " bisik Adam. " Eh, tak payah lah nak kacau Ka Emma tu! " bisik Lina, " Tak boleh! Nanti ada orang ketiga! " bisik Adam pula. " Ka Emma kuat iman kot. " bisik Lina lagi, " Tapi abang Luqman kan lelaki. Man is a man lah! " bisik Adam. " Amboi! " kata Lina.

" Emma, jawab lah soalan abang. " kata Luqman, Emma hanya diam dan menundukkan wajah nya. " Kalau Emma masih marah, cakap. Abang minta maaf sangat Emma. Abang tahu abang ego, abang tak patut desak Emma macam tu. Sebab tu hak Emma. Jadi abang call Emma tak jawab, abang mesej Emma tak reply. Abang datang sini dengan harapan Emma nak cakap dengan abang. Please Emma. Abang merayu sangat. " kata Luqman panjang lebar. " Huuui, ayat. Ayat orang jiwang bah. " kata Adam, " Shuut! Diam. " marah Lina.

Emma masih diam dan menundukkan wajahnya, seperti ada emas di mulutnya yang menghalang untuk bercakap. Tanpa disangka, Luqman melutut di hadapannya, terkejut Emma melihat perbuatan Luqman. " Emma please. Cakaplah dengan abang. " rayu Luqman, hati wanita Emma benar-benar tersentuh. " Wow romantik! " kata Lina, " Shut! " marah Adam. " Abang bangunlah. Nanti orang nampaklah. Apa dorang fikir nanti? " kata Emma, " Habis tu dah Emma tak nak cakap. Apa yang abang nak buat supaya Emma maafkan abang? " kata Luqman enggan mengalah.

My Lovely Crush❤ Where stories live. Discover now