1

16K 952 17
                                    

"Hidup gue hampir sempurna, kurangnya satu, belom punya pasangan. Serius!"

-Jengga-

-KKN MALUKU-

Roman S.

[20:30] Besok, di Cafe Flowers jam empat.

Jenggala G.M

[16:45] Heh kontol, lu pada serius KKN gak?

"Santai, bro!"

"Masih ada kelas kali mereka."

Keempat pemuda yang bersama Jenggala kompak tertawa, mereka berlima menunggu dua anggota yang merupakan perempuan tapi tak kunjung datang. Selain Jenggala, ada Roman, Ransi, Ladit, dan Rizki.

"Sorry, gue telat!"

Jenggala menatap gadis yang baru saja datang dan duduk di dekat Ladit, "50 menit lo telat."

"Kan gue udah bilang sorry, lo Jenggala ya?"

Malas menanggapi, Jenggala menjulingkan mata.

"Satu lagi mana?" tanya Roman.

"Anak Adbis, dia tadi di belakang gue ko."

Ransi menunjuk seorang gadis yang baru saja masuk cafe dengan tergesa, "Sori-sori telat!"

"Iya gapapa."

Keenam orang yang disana menatap Jenggala dengan heran, namun gadis yang baru saja datang itu duduk dekat Ransi dan berhadapan dengan Jenggala, Ladit, Roman, dan Sisi, "Udah mulai diskusinya?"

Roman menggelengkan kepala, "Belom."

"Karena udah lengkap, kita mulai aja ya. Kenalin gue Roman Satria Nugroho, dari Teknik sipil. Lanjut,"

"Gue Jenggala dari Ilmu politik,"

Mulutnya memang bicara tapi matanya sama sekali tak lepas dari gadis yang terakhir datang, Jenggala tersenyum miring dia tidak menyangka akan satu kelompok dengan Putia Asmiranda, di matanya Putia sangat sederhana, wajahnya manis dengan rambut yang cukup panjang, "Gue Ransi dari Ilmu hukum."

"Ladit, Teknik Mesin."

"Gue Prisia Wulandari, PGSD. Panggil aja Sisi."

Roman menunjuk Putia, "Dan lo?"

"Gue Putia Asmiranda, Administrasi bisnis."

"Oke, disini gak ada yang sama sekali temenan?" tanya Roman, karena sedari tadi dia tampak seperti ketua. Jadilah Jenggala dan lainnya menunjuk agar dia saja yang jadi ketua, pasti kedua anggota perempuan itu setuju.

"Nggak,"

Hanya Jenggala yang tak menjawab, seperti ada rasa aneh ketika Putia ikut menjawab. Ya memang benar kan, saat SMA mereka hanya dua orang asing yang sama sekali tidak berteman, tapi entah mengapa Jenggala tidak terima, artinya Putia memang tidak menganggapnya hidup.

"Ini ceweknya cuma gue sama Putia doang ya?"

Ladit angkat bicara, "Mau sama siapa lagi lo?"

Hai, Jengga!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang