22

7.4K 616 21
                                    

Happy Reading.

•••

”Jadi tranding topik seantero kampus tuh!”

Mita menyodorkan ponselnya ke hadapan Putia.

”Gak percayaan banget sih orangnya,” ujar Maria.

Kedua orang yang tak lain teman sekelas Putia sedari tadi membicarakan hubungannya dengan Jenggala yang katanya sudah menyebar kemana-mana. Disana Putia bisa melihat layar ponsel Mita, dimana ada dia dan Jenggala duduk di atas kapal dan atas nama akun;

@jenggalagm

Tidak ada caption dengan untaian kata panjang dan spesial, hanya ada emoticon love yang memperjelas jika mereka berdua memang mempunyai ikatan lebih dari teman, ”tapi Jengga gak tag akun lo, put.”

”Gue saling follow aja kagak sama dia,” jawab Putia.

Mita dan Maria melongo tak percaya, ”gila lo!”

Mita mencondongkan tubuhnya pada Putia.

”Tapi lo beneran jadian put sama Jengga?”

Putia terdiam sebelum mengangguk, kelas mereka berakhir sepuluh menit yang lalu dan Putia harus tertahan ketika dua temannya bertanya perihal hubungannya dengan Jenggala.

”Iya, pacaran. Dah ah, gue laper.”

Maria menarik tangan Putia ketika gadis itu hendak beranjak, ”kantin?”

”Mie ayam depan aja, males ke kantin gue.”

”Males ke kantin apa males diliatin banyak orang?”

Putia berdecak, ”yaudah ayo kantin! Puas lo pada?”

Mita dan Maria beranjak sembari terkekeh. Ketiganya hanya mahasiswa biasanya yang kemana-mana harus barengan, di antara ketiganya, Putia lah yang paling tampak menonjol, bukan karena memiliki paras maha sempurna dan kulit putih, tidak. Putia memiliki kulit kuning langsat dan wajah manis.

Putia tampak menonjol karena tampilannya, sekarang gadis itu memakai kaos putih dengan celana jeans standar warna biru muda dan sepatu kets Vans kw yang ia beli beberapa hari sebelum pergi KKN. Jauh dari kata feminin meski ia selalu mengurai rambutnya.

Putia juga suka sekali memakai jam tangan. Jam G-Shock yang sering ia beli murah di aplikasi belanja warna Oren, ”gila sih! Lo yang di perhatiin, gue yang deg-degan. Makasih ya, put. Gue ikut terkenal.”

Mita terkekeh menyengir pada Putia yang tengah mendelikkan mata ke atas mendengarnya. Ia tidak mengerti dengan jalan pikiran temennya ini, di saat ia tengah risih mendapat perhatian dari beberapa gadis yang bertemu mereka di jalan sedangkan temannya itu terkekeh kegirangan karena mendadak terkenal.

”Paling dua Minggu juga putus,”

Putia tersenyum miring, ia tidak tau siapa yang bicara, yang jelas sudah pasti perempuan yang ia lewati barusan. Ia sudah menduga hal ini akan terjadi, sejak dulu Jenggala memang terkenal di semua jurusan apalagi di kalangan perempuan, sepertinya tak ada yang tidak mengenali pria itu.

”Julid amat mulutnya si Deby, njir!” ujar Maria.

Putia melirik Maria, ”emang yang tadi ngomong, Deby?”

Maria mengangguk kemudian mengambil duduk di samping Putia, sementara Mita pergi memesan makan. Putia mengambil ponsel dari tadi gendongnya, melihat tiga pesan dan panggilan tak terjawab dari Jenggala.

Ia tersenyum kecil sebelum membalas pesannya.

”Lo sama Deby sama-sama KKN di Maluku kan?”

Putia mengangguk, ”iya, satu pesawat juga pas pulang.”

Hai, Jengga!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang