Tengah malam, Agni bangun dari tidurnya. Iya buru-buru mengambil sebuah kado ulang tahun yang sudah ia simpan di lemari pakaiannya. Ia lalu keluar dari kamarnya dan berjalan menaiki tangga hendak menuju kamar Tama. Sesampainya di kamar Tama, Agni tampak membangunkan Tama dengan menepuk pelan bahu Tama. Ia meletakkan kado miliknya untuk Saka di meja belajar Tama.
"Kak, bangun kak!" ucap Agni sambil menepuk pelan bahu Tama.
"Eugh.. kenapa pah?" tanya Tama dengan wajahnya yang menunjukkan bahwa ia masih mengantuk.
"Papah udah beliin kue ulang tahun buat Saka. Tadi pas pulang kerja papah mampir ambil kuenya soalnya dari kemaren papah udah pesen kuenya. Cuman tadi baru papah ambil. Papah udah simpen kuenya di kulkas. Kita bikin kejutan yuk buat Saka!" ucap papah.
"Oya! Aku malah belum sempet nyiapin kue buat Saka, pah. Untung aja papah udah beli. Sekarang jam berapa pah?!" ucap Tama.
"Masih ada waktu 15 menit lagi, kak. Kakak cuci muka dulu biar ngga ngantuk. Habis itu tunggu papah ngambil kuenya di bawah," ucap Agni.
"Iya, pah," jawab Tama.
"Yuk papah anterin ke kamar mandi dulu buat cuci muka!" ucap Agni pada Tama.
Tama pun beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan ke arah kamar mandi ditemani oleh Agni.
Setelah selesai mencuci mukanya, Tama berjalan menuju ke arah lemari pakaiannya untuk mengambil kado yang sudah ia siapkan untuk Saka.
"Papah ke bawah dulu ambil kuenya ya, kak! Papah nitip kado yang udah papah bawa tadi di kamar kakak, ya!" ucap Agni.
"Iya, pah," jawab Tama.
Setelah itu, Agni pun keluar dari kamar Tama untuk mengambil kue ulang tahun yang ada di kulkas. Agni lalu menancapkan lilin di atas kue ulang tahun itu dan ia kembali berjalan ke arah kamar Tama. Setelah itu, ia masuk kembali ke kamar Tama dan menyalakan lilin yang sudah ditancapkan di atas kue ulang tahun itu dengan korek api.
"Sinih, biar papah yang pegang kadonya, kak! Kakak yang pegang kuenya. Nanti Saka pasti seneng banget liat kakak bawain kue buat dia," ucap Agni.
"Iya, pah," jawab Tama terlihat begitu antusias saat akan memberikan kejutan ulang tahun untuk kakak malam itu.
Setelah semuanya siap, mereka pun berjalan menuju kamar Saka untuk memberikan kejutan ulang tahun. Tepat pukul 00.00 malam, Tama dan Agni pun membangunkan Saka untuk memberikan kejutan ulang tahun dengan menunjukkan kue ulang tahun tersebut.
"Sa, bangun!" bisik Tama di telinga Saka.
Tama dan Agni lalu menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk Saka.
"Selamat ulang tahun.."
"Selamat ulang tahun.."
"Selamat ulang tahun, Saka.. selamat ulang tahun..,"
Mendengar suara Tama dan Agni yang sedang menyanyikan lagu ulang tahun untuknya Saka pun terbangun dari tidurnya Ia pun terkejut saat melihat Tama dan Agnes sudah berada di kamarnya sambil membawakan kue ulang tahun dan kado ulang tahun untuknya.
"Hm.. papah.. kakak..," ucap Saka dengan mata berkaca-kaca.
"Tiup lilinnya..,"
"Tiup lilinnya..,"
"Tiup lilinnya sekarang juga.. sekarang juga.. sekarang jugaaa...,"
"Tiup, Sa!" ucap Tama pada Saka.
Hufffttt...
"Yeeyyy!!! Selamat ulang tahun, Saka!" ucap Tama dan Agni sambil tersenyum ke arah Saka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Sempurna Untuk Saka || JENO × JISUNG√
Novela JuvenilDILARANG PLAGIAT!!! ❌ (𝐒𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓!) "Saka, dunia ini tempat dan waktunya cuma sebentar..," "Maafin kakak ya, Sa.. kakak harus pulang..," "Maaf, Sa.. kakak belum bisa jadi kakak yang sempurna untuk Saka," ~Tama.