Acara kelulusan para siswa dan siswi kelas 12 akhirnya tiba. Agni datang ke sekolah Tama bersama dengan Saka. Mereka datang dengan menggunakan pakaian formal dengan Agni yang tampak mengenakan setelan jas hitam miliknya yang seharusnya hari itu dipakai oleh Tama karena sebelum meninggal, Tama pernah memiliki impian ingin mengenakan setelan jas hitam tersebut sebagai pakaian yang akan ia kenakan di acara kelulusannya. Namun, karena takdir tidak mengizinkan, alhasil Agni-lah yang memakainya karena dirinya akan berperan untuk bisa mewakili Tama dalam menghadiri acara kelulusan kelas 12 tersebut.
Kini Agni terlihat sedang duduk di salah satu kursi yang sudah disediakan khusus untuk wali murid. Sedangkan Saka duduk di sebelahnya.
Saat mereka sedang menunggu acara dimulai, mereka melihat Tsifani dan ibunya (nenek) yang ternyata duduk tak begitu jauh dari kursi yang mereka duduki. Saat Tsifani dan nenek tersenyum ke arah mereka, mereka pun membalas senyuman itu dengan tulus meski perasaan mereka saat itu sedang tidak begitu baik karena di acara penting seperti ini, mereka tidak bisa melihat Tama ikut serta dalam acara tersebut.
Sementara itu, karena Bian yang memang termasuk siswa kelas 12 yang akan diwisuda, ia pun duduk di kursi khusus lain yang sudah disediakan oleh panitia dan ia duduk berdekatan dengan Naufal, Rafa, Haiden, dan Sakti. Mereka terlihat sangat tampan dengan mengenakan kemeja putih dan luaran jas hitam serta dasi dan sepatu yang juga berwarna hitam. Namun, meski mereka sedang melaksanakan acara kelulusan mereka, mereka sama sekali tidak bersemangat untuk merayakannya. Hal itu karena mereka masih berduka atas kepergian Tama. Seharusnya, mereka bisa merayakan hari kelulusan mereka itu bersama dengan Tama juga. Itu sebabnya, meski acara sudah dimulai dan beberapa pentas seni juga sudah ditampilkan di atas panggung, mereka sama sekali tidak merasa terhibur, bahkan mereka merasa ingin acara tersebut cepat selesai saja.
Setelah beberapa sambutan dan beberapa penampilan pentas seni sudah ditampilkan, tibalah di acara inti yaitu pengukuhan. Namun, sebelum itu MC tampak menyebutkan nama-nama para siswa kelas 12 yang menjadi lulusan terbaik dan salah satu nama yang disebut adalah Tama. Hal itu pun tentu sangat mengejutkan semuanya, termasuk Agni dan Saka yang juga terkejut saat nama Tama disebut menjadi salah satu siswa lulusan terbaik. Padahal, selama ini yang mereka tahu adalah Tama dikenal sebagai siswa paling bodoh di kelasnya karena ia sering mendapat ranking terakhir di kelas. Ia juga jarang masuk sekolah karena ia sering sakit. Namun hari ini, Tama telah mengejutkan semua orang dengan menjadi salah satu pemilik nama siswa lulusan terbaik di sekolahnya. Hal itu pun membuat Bian dan para sahabatnya juga merasa terharu. Mereka sama-sama tidak menyangka bahwa Tama akan menjadi salah satu siswa yang lulus dengan nilai terbaik.
"Dulu gua sering bilang Tama bego. Gua bahkan sering bilang kalo dia pasti ngga akan lulus. Tapi nyatanya, dia udah buktiin ke gua dan semua orang yang udah mandang dia sebelah mata kalo dia itu ternyata ngga sebodoh itu. Justru sekarang dia malah jadi salah satu siswa lulusan terbaik tahun ini. Gua ikut seneng dan bangga sama dia," ucap Naufal di antara para sahabatnya yang duduk berdekatan dengannya.
"Iya, gua juga ngga nyangka Tama bakal
kesebut namanya jadi lulusan terbaik. Tapi gua akui dia belajarnya emang ngga main-main, sih. Dia sakit aja waktu itu dipaksain tetep belajar. Gua seneng usahanya ngga sia-sia. Tuhan udah kabulin keinginan dia buat bisa jadi lulusan terbaik tahun ini," sambung Haiden."Kita harus kasih ucapan selamat nanti pulang dari sini ke dia. Dia harus tau soal ini," ucap Sakti.
"Dia juga pasti udah liat ini dari atas sana. Dia pasti lagi seneng banget sekarang," ucap Rafa.
"Selamat ya, dek! Kak Bian bangga sama adek," batin Bian setelah mengetahui bahwa Tama telah menjadi salah satu siswa lulusan terbaik di sekolah.
Setelah itu, satu persatu para siswa kelas 12 dipersilahkan maju ke depan panggung untuk menerima ijazah saat dipanggil namanya oleh MC. Dan pada saat giliran nama Tama disebut, yang maju ke depan adalah Agni karena ia yang mewakili Tama untuk menerima ijazah kelulusannya. Semua orang yang hadir di acara kelulusan tersebut pun tampak menatap sedih ke arah Agni. Namun, mereka semua tampak bertepuk tangan saat Agni maju ke depan untuk menerima ijazah sebagai bentuk penyemangat mereka terhadap Agni yang baru saja kehilangan Tama dan kini ia berkenan hadir di hari kelulusan putranya meski putranya telah tiada. Tepuk tangan itu juga dipersembahkan sebagai bentuk apresiasi mereka terhadap prestasi yang sudah diraih oleh Tama di hari kelulusannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Sempurna Untuk Saka || JENO × JISUNG√
Teen FictionDILARANG PLAGIAT!!! ❌ (𝐒𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓!) "Saka, dunia ini tempat dan waktunya cuma sebentar..," "Maafin kakak ya, Sa.. kakak harus pulang..," "Maaf, Sa.. kakak belum bisa jadi kakak yang sempurna untuk Saka," ~Tama.