37🍁

743 59 8
                                    

Saka dan Carel sedang dalam perjalanan pulang dari tempat les. Carel sepertinya memang jadi akan ke tempat Saka untuk ikut memastikan Tama baik-baik saja atau tidak di rumah karena ia pun juga merasa khawatir saat tadi Saka mengatakan Tama tidak mengaktifkan WA-nya.

Namun saat di perjalanan, tiba-tiba saja dering ponsel Saka berbunyi menandakan ada seseorang yang meneleponnya. Ia pun menghentikan motornya di pinggir jalan untuk mengangkat telepon itu. Begitu juga dengan Carel yang ikut menghentikan motornya di pinggir jalan karena melihat Saka berhenti untuk mengangkat telepon.

"Siapa yang telepon, Sa?" tanya Carel pada Saka.

"Mas Fahmi," jawab Saka.

"Yang kerja di bengkel kan, Sa?" tanya Carel.

"Iya, Rel," jawab Saka.

"Ya udah coba angkat. Siapa tau penting," ucap Carel dan diangguki oleh Saka.

"Halo, kak?" sapa Saka pada mas Fahmi yang berada di seberang telepon.

"Halo, Sa! Kamu di rumah ngga?!" ucap mas Fahmi.

"Ngga, mas. Aku tadi ada les. Ini lagi di jalan mau pulang. Emangnya kenapa, mas?" tanya Saka pada mas Fahmi yang berada di seberang telepon.

"Oh, berarti Tama sendirian di rumah dari tadi?" tanya mas Fahmi.

"Iya, mas. Emang kenapa yah, mas?" ucap Saka.

"Ini, Sa. Tadi Tama sempet telepon mas Fahmi, katanya dia mau ke bengkel. Tapi ditungguin kok ngga dateng-dateng. Dia ngga jadi ke sini apa gimana soalnya ngga ada kabar dari tadi. Ditelepon juga nomornya ngga aktif. Makanya mas Fahmi nanya kamu kali aja kamu lagi di rumah sama dia," ucap mas Fahmi.

"Oh, iya mas. Ini bentar lagi aku nyampe rumah, kok. Nanti aku kabarin lagi siapa tau kak Tama tadi ketiduran," ucap Saka.

"Iya, Sa. Makasih ya, Sa!" ucap mas Fahmi.

"Iya, mas," jawab Saka.

Setelah itu, sambungan telepon pun terputus.

"Kita harus cepet-cepet pulang sekarang, Rel!" ucap Saka.

"Kenapa, Sa?! Mas Fahmi bilang apa emangnya?!" ucap Carel.

"Tadi katanya kak Tama sempet telepon mas Fahmi. Kak Tama bilang mau main ke bengkel. Tapi sampe sekarang kak Tama belum ke sana. Gua makin takut terjadi sesuatu sama kak Tama, Rel. Gua takut penyakitnya kak Tama kambuh lagi tapi ngga ada yang nolongin di rumah karena kak Tama kan sendirian di rumah!" ucap Saka.

"Ya udah kalo gitu buruan balik, Sa! Gua jadi ikutan mikir yang ngga-ngga nih jadinya! Amit-amit, deh! Jangan sampe kejadian kayak gitu! Semoga kak Tama baik-baik aja di rumah," ucap Carel.

Setelah itu, mereka pun kembali melajukan motor untuk pulang. Sesampainya di rumah, Saka dan Carel pun segera memarkirkan motor mereka di halaman rumah. Saka dan Carel langsung buru-buru berjalan menuju pintu teras rumah dan mengetuk pintu teras rumah.

Tok tok tok!

"Kak! Assalamu'alaikum! Aku udah pulang, kak!" teriak Saka sambil mengetuk pintu teras rumah dengan keras.

Namun, tidak ada jawaban dari dalam rumah.

Saka lalu mencoba menggerakkan gagang pintu rumah dengan tangannya dan ia pun terkejut saat pintu itu berhasil ia buka.

"Kok pintunya ngga dikunci, sih?! Padahal tadi gua pesen buat kunci pintunya langsung begitu gua tinggal pergi les!" ucap Saka.

"Ketiduran kali. Lupa juga mau ngunci pintunya mungkin," ucap Carel.

Kakak Sempurna Untuk Saka || JENO × JISUNG√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang