Biasakan tidak mengukur sepatu mu dengan kaki orang lain ..
.
.
.
.
Makan malam telah selesai beberapa waktu yang lalu. Semua anggota keluarga pun sudah masuk kamar masing masing setelah tadi sempat berbincang sejenak.
Yaah.. ditengah tengah kesibukannya sebagai Bu Dokter dan pak Rektor, Aditya juga Ayudia sebisa mungkin menyempatkan diri untuk memperhatikan kedua anak mereka dengan cara berbincang walaupun sejenak setelah makan malam.
Sebenarnya hari masih termasuk sore karena baru pukul setengah delapan malam, Belum terlalu larut lah,
Nawa yang merasa haus segera mengambil Tumbler nya di nakas, Tumbler yang biasanya terasa berat karena berisi full air kali ini lebih ringan,benar saja saat ia membuka tutup botol nya tak bersisa air disana."Astaga.. "
Merasa tumbler air nya kosong, Nawa bangkit dari duduknya dan berjalan ke pojok kamarnya, dimana ada dispenser disana. Namun saat ia tekan keran air nya juga tidak ada yang keluar. Ah mungkin saja Eka lupa mengisi galon airnya, ia pun memutuskan untuk turun saja mengisi air di dapur sekalian minum air dingin dari kulkas ehee.
Saat melewati kamar Vatar ia memelankan langkah kaki nya. Pintu kamar abangnya itu tampak terbuka sedikit, terdengar pula abangnya itu bersenandung pelan, tumben sekali. Biasanya Vatar adalah tipe orang yang sekalinya sudah masuk kamar maka akan ia kunci dari dalam terus yaudah diem palingan kedengeran suara dari handphone nya.
"Ni orang mau nyanyi apa nakut nakutin hantu sini deh." Gumam Nawa. Agak bergidik takut malam malam gini denger orang bersenandung.Nawa sedikit melongok kan kepalanya, sengaja mengintip kegiatan apa yang tengah abangnya itu lakukan.
Ia heran, tadi abangnya sudah memakai kaos oblong dengan celana pendek diatas lutut. Khas orang mau tidur ataupun mau santai santai dirumah. Tapi ini abangnya sudah memakai pakaian casual seperti akan keluar, Nawa melihat abangnya memakai celana cargo selutut berwarna hitam, dengan atasan berupa kaos polos lengan pendek dan seperti akan dilapisi jaket atau Hoodie nantinya. Tampak juga mengeluarkan sendal hiu seperti milik Nawa hanya beda ukuran dan warna saja, mau kemana sebenarnya ini Vatar ..
Nawa langsung membuka pintu lebih lebar dan ia masuk mendekat ke Vatar yang tengah berkaca, "Abang mau pergi ya? Mau kemana?" Tanya Nawa dengan gabut nya lagi ia mengetuk-ngetuk botol Tumbler nya tadi di tangan.
"Main masuk aja Dek, ketuk pintu dulu napa." Gerutu Vatar. Tampak kurang suka dengan tingkah Nawa yang kebiasaan main nyelonong masuk ke dalam kamar nya. Tidak sopan menurutnya.
Nawa nyengir, memperlihatkan gigi rapih nya. "Maaf abangg.. ngga diulangi lagi nanti."
Vatar mendengus, ia kembali berkaca dengan sedikit merapihkan rambutnya dan juga menyemprotkan parfum di beberapa titik anggota tubuhnya.
"Wangi banget." Nawa agak menutup hidungnya. Namun ia lepas lagi karena aroma nya sudah tidak sekuat sebelumnya. Parfum yang di semprot Vatar sebenarnya beraroma menenangkan, tidak tajam. Cuma hidung Nawa saja yang agak agak,ditambah nyemprot nya udah kayak mau mandi parfum ajah. Alias buanyak pwolll
KAMU SEDANG MEMBACA
NAWASHAKA✓
FanfictionNamanya hidup juga harus sabar, emang berat sih tapi kan hadiah nya surga. Kalo mau ringann mah hadiahnya cuma kipas angin hehehe nawnawww