PART 36

279 56 26
                                    

Annyeong gengss !!!
Langsung aja yeuu gasss

.

Maaf kalau ada salah salah kata atau persamaan adegan,
.
.

Perjalanan pulang kali ini Vatar kembali ditemani sunyi, sedari tadi ia sudah bicara lumayan banyak hal tapi manusia kesayangan nya malah sudah ngorok disampingnya. Wajar saja karena sekarang ini malam sudah sangat larut, ia baru keluar dari seblak tadi jam 11 an lebih, melebihi jam tidur adiknya. Ditambah mungkin kelelahan karena ikut membantu beberapa pekerjaan di seblak tadi.

Vatar memutuskan untuk menepi sejenak, bukan apa apa. Ia kasihan melihat posisi tidur Nawa yang masih tegak itu, kepala nya juga berkali kali terantuk kaca jendela saat ada tikungan dan ada polisi tidur. Mobil Rush yang berada di depannya ikut menghentikan laju nya, begitu pula yang berada di belakang.

"Ada apa Mas?." Tanya si bapak yang menyetir di depan pada Vatar. Dengan mengintip kaca hitam mobil itu.

Mobil yang dibelakang pun juga berhenti dan si supir juga keluar dari mobil, takut ada sesuatu. "Kenapa ini Mas,?" Sambil mengetuk kaca jendela mobilnya Vatar.

Vatar sebelumya tidak menyadari itu, namun saat mendengar ketukan pelan itu ia langsung membuka kaca mobil bagian kanannya, ia menaruh jari telunjuk di bibirnya. "Stt.. Nawa ketiduran.. Aku cuma mau kasih selimut sama benahi anaknya tidur biar nyaman. Kalian masuk ke mobil masing masing aja, biar ga terlalu jadi tontonan. Abis ini aku kode biar kita jalan lagi." Jelas nya dengan suara berbisik.

Memang saat ini mereka berhenti di pinggir jalan yang lumayan padat lalu lalang kendaraan. Masih banyak juga angkringan angkringan yang buka dan warung kecil kecilan yang buka juga. Takutnya kalo posisi ini nanti banyak mengundang perhatian dikiranya ada sesuatu yang terjadi.

Dan setelah mendengar hal itu, si bapak yang menyetir bagian depan sendiri maupun bagian belakang mengangguk bersamaan. Lalu memasuki mobil masing masing tanpa banyak bicara lagi. Kalo seperti ini kan keren, kayak bodyguard bodyguard yang Vatar lihat di tv tv. Ngga kaya tadi, yang baru berangkat tiba tiba teriak gajelas.. keren engga, bikin jantungan adiknya yang ada :)))

Vatar membenahi tidur Nawa, ia agak menurunkan sandaran kursi Nawa supaya lebih kaya rebahan gitu. Biar punggung adiknya tidak kratak krutuk nantinya, setelahnya ia mengambil selimut yang masih terbungkus plastik laundry-an di bagian belakang. Sebelum itu Vatar lepas sendal hiu Nawa lalu membentangkan selimut itu menutupi tubuh Nawa. Vatar cek dulu apakah adiknya sudah aman atau belum, dan setelahnya ia kembali menjalankan mobil nya.

"Hnggg.. Abang.." Lenguhan Nawa dengan mata sedikit terbuka segaris terdengar kala Vatar meluruskan kaki adiknya.

"Sstt.. tidur lagi, nanti sampe rumah Abang bangunin."

Nawa menyamankan posisi tidurnya, dan kembali terdengar dengkuran halus itu. Membuat Vatar tersenyum menatap Nawa yang sangat polos kala terpejam dengan bibir yang sedikit terbuka itu.

Setelah memastikan adiknya nyaman, Vatar menyeruput kopi nya lagi dan membunyikan klaksonnya, seolah mengerti mobil paling depan mulai menjalankan mobil nya diikuti Vatar dan mobil paling belakang tadi. Mereka pulang beriringan dengan kecepatan standar,

**

Di rumah, Ayudia harap harap cemas. Kedua anaknya belum sampai rumah ditambah handphone Vatar maupun Nawa sama sama tidak bisa di hubungi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NAWASHAKA✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang