Part 9

8K 214 1
                                    


Keesokan pagi

"Oh... Shit! Aku bisa terlambat" maki Jasmine terburu-buru melihat jam.

"Dear.. kamu mau berangkat sekarang? Ini masih terlalu pagi?" Tanya Mrs. Williams.

"Sorry Aunty, aku buru-buru. Aku pergi dulu.. love you" ucap Jasmine mencium pipi Mrs. Williams.

"Sarapan kamu?" Tanya Mrs. Williams.

"Aku akan sarapan di kantor" ucap Jasmine meninggalkan Mrs. Williams.

"Hati-hati dear..." Teriak Mrs. Williams

***

Jasmine sudah di depan apartement David lalu ia menekan bel berharap David membukanya. Jasmine terus menekan bel berkali-kali, tiba-tiba pintu apartement David terbuka dan menampakkan sosok yang ia cari.

Jasmine terkejut melihat penampilan David, ia mengamati penampilan David yang Shirtless dan memakai celana Jogger abu-abu serta celana dalam supreme berwarna merah. Jasmine melihat wajah David berkeringat dan rambut sedikit basah, tidak hanya itu otot perut dan dada milik David terlihat mengkilap karena keringat tersebut dan itu membuat pipi Jasmine memanas.

"Mengapa kau berpenampilan seperti itu?" Panik Jasmine berbalik badan.

"Ckkk... Jangan bertingkah polos. Cepat masuk" ucap David malas lalu meninggalkan Jasmine di luar. Kemudian, Jasmine berjalan ragu-ragu memasuki apartement tersebut.

Jasmine mengamati apartemen David yang begitu luas dan rapi. Apartement David di dominasi warna putih dan abu-abu yang memberikan kesan minimalis. Belum lagi pemandangan kota yang indah membuat apartemen ini nyaman ditinggali.

"Mengapa kau masih berdiri di situ?" Tanya David datar.

"Aku.." ucap Jasmine.

"Ada apa dengan kakimu?" Tanya David terkejut melihat kaki Jasmine di perban.

"Kakiku terkilir karena terjatuh" ucap Jasmine berbohong.

"Kau yakin karena itu?" Tanya David dengan alis terangkat.

"Terserah, jika kau tidak percaya" ucap Jasmine ingin menyudahi pembicaraan mereka.

"Siapkan air hangat dan pakaian kerja dikamarku" perintah David.

"What?!" Teriak Jasmine terkejut dan hanya terdiam.

"Apa kau tuli? Cepat waktu terus berjalan" ucap David dingin.

"Aku rasa tidak sopan masuk ke kamar seseorang, bisa jadi di kamar tersebut ada privasi dan mengganggu kegiatan kalian" ucap Jasmine ragu-ragu.

"Kegiatan?" Tanya David bingung lalu ia menyadari ucapan Jasmine. Kemudian, David menyentil dahi Jasmine menggunakan tangannya.

Tak

"Auwhhh... Sakit. Apa kau gila?" Marah Jasmine.

"Kau yang gila, singkirkan pikiran kotor di otakmu" ucap David dingin.

"Bagaimana aku tidak berpikir seperti itu sementara penampilanmu menunjukkan segalanya" ucap Jasmine emosi.

"Aku habis berolahraga dan aku tidak pernah membawa wanita manapun ke apartementku" ucap David penuh penekanan.

"Kecuali Zel.." ucap Jasmine tidak percaya.

"Kau" potong David membuat Jasmine terkejut.

"Tidak Zeline ataupun Danish, bahkan Daniel dan Nick sekalipun. Hanya kau, Mommy dan Daddy yang kuizinkan masuk ke apartemenku" ucap David dengan suara rendahnya.

He Was My First Love by Ibelcia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang