Part 22

7.1K 166 1
                                    

"Jasmine..." Ucap Jasmine gugup lalu menyambut tangan David. Kemudian, David mencium tangan Jasmine dengan lembut sehingga membuat dada Jasmine berdesir merasakan sensasi bibir David di kulitnya.

Jasmine segera menarik tangannya sehingga membuat tautan tangan mereka terlepas. Jasmine menatap David dengan gugup dan takut.

"Leo.. aku mau ke toilet dulu" ucap Jasmine gugup memanggil Leandro dengan Leo yang merupakan panggilan khusus untuk Leandro dari Jasmine.

"Baiklah. Aku akan menemanimu" ucap Leandro tersenyum.

"Tidak perlu, aku bisa sendiri. Aku ke sana dulu" ucap Jasmine meyakinkan Leandro.

"Hmmm.. baiklah aku akan menunggumu disini" ucap Leandro lembut kepada Jasmine, lalu Jasmine pergi meninggalkan mereka. Sementara, pandangan David tidak pernah terlepas menatap tajam ke Jasmine.

***

Jasmine masuk ke dalam toilet dengan panik dan perasaan takut, ia tidak menyangka dapat bertemu dengan David kembali. Bagaimana bisa semua ini terjadi? selanjutnya Jasmine mencuci tangannya hingga bersih di wastafel. Satu persatu wanita mulai pergi meninggalkan toilet dan hanya tersisa dirinya sendiri. Kemudian, Jasmine mendengar suara pintu terkunci.  Jasmine melihat ke arah pintu, ia dapat melihat sepatu pantofel hitam. Lalu Jasmine mengamati sepatu tersebut hingga ke bagian atas. Wajah Jasmine menjadi pucat pasi melihat smirk dan tatapan tajam.

"Cuanto tiempo sin verte, mia (sudah lama tidak bertemu denganmu, Mine)" ucap David dengan suara seraknya berjalan mendekati Jasmine.

Jasmine memilih untuk segera pergi sebelum David semakin dekat dengannya, namun David menariknya dan menghimpitnya ke dinding.

"Lepaskan!" Berontak Jasmine karena kedua tangannya ditahan di atas kepala oleh satu tangan David.

"Calon istriku sangat arrogant" bisik David di depan wajah Jasmine.

"Are you crazy?!! Aku bukan calon istrimu dan Aku sudah bertunangan!" Ucap Jasmine marah menatap tajam kemata David.

"Ckck.. mungkin saat ini kau bisa saja bertunangan dengan orang lain. Tetapi pada akhirnya kau tetap akan menjadi milikku, Mine" bisik David ditelinga Jasmine.

Cuih

Jasmine meludah di wajah David sehingga membuat David terkejut sekaligus marah. Kemudian, David tertawa lalu ia mengusap pipinya dengan jari yang terkena mudahan Jasmine. Selanjutnya, David memasukkan jari tersebut ke dalam mulutnya dan hal itu membuat Jasmine memandang jijik kepada David.

"You are mad!" Maki Jasmine dan David tertawa, lalu seketika wajahnya berubah menjadi menyeramkan. David mencengkram pipi Jasmine menggunakan tangan lainnya dan semakin menghimpit Jasmine ke dinding.

"You made me like this" bisik David dingin.

"Lepas.. hmmmmppph!" Teriak Jasmine agar orang dapat mendengarnya namun David membekap mulutnya dengan tanganya.

David menaikkan gaun Jasmine, lalu tangannya bergerilya di paha Jasmine hingga berada pada milik Jasmine. David menyibakkan underwear milik Jasmine kesamping lalu memainkan jarinya disana.

"Hmmphhtt.. hmppppt" ucap Jasmine bermaksud untuk berbicara agar David menghentikannya. Namun bekapan tangan David yang kuat membuatnya sulit untuk berontak.

David tersenyum licik kepada Jasmine lalu ia memasukkan jarinya kedalam milik Jasmine dan mengobrak-abriknya. Gerakan tangan David semakin cepat, Jasmine menangis tanpa bersuara menatap benci kepada David. Jasmine memukul dan mencakar tangan David agar David melepaskannya.

"It seems your body really misses my touch. It's very wet here" bisik David serak.

Jasmine merasa ia akan segera mencapai klimaks, tetapi ia berusaha untuk menahannya. Jasmine tidak mau membuat David merasa menang atas dirinya. Namun, apalah daya tubuhnya menghianatinya. David tersenyum licik lalu ia melepaskan tangannya dari mulut Jasmine karena ia tahu Jasmine akan segera mencapai klimaks.

"Brengsek... Aaaahhh" desah Jasmine setelah mengeluarkan cairan miliknya. Kemudian, Jasmine menatap jari David yang  terdapat cairan miliknya dengan napas terengah-engah. Lalu Jasmine melihat David menghisap jarinya sehingga membuat Jasmine diam terpaku.

"Rasanya masih sama, sangat manis" bisik David kemudian David memangut bibir Jasmine lembut.

"Mine, aku tidak akan berhenti di sini" desis David lalu pergi meninggalkan Jasmine yang terpaku akan perbuatan David kepada dirinya.

Jasmine terjatuh duduk dilantai, ia menangisi dirinya yang bodoh karena tidak bisa terlepas dari jeratan David dan ia merasa bersalah terhadap Leandro.

Karena kejadian tersebut, Jasmine memutuskan untuk kembali lebih awal ke apartemennya dan ia memberi tahu Leandro melalui pesan yang dikirimnya berisi alasan jika ada pekerjaan yang harus ia selesaikan sekarang.

***

Beberapa hari setelah pesta pernikahan Andreas, David memutuskan untuk menetap lebih lama di Spanyol dan ia sudah memberitahu  Mommy-nya dengan alasan liburan.

"Ok Mom, aku tutup dulu teleponnya" ucap David mengakhiri panggilan tersebut ketika suara ketukan pintu terdengar.

"Ok son... Selamat bersenang-senang disana... Jangan lupa untuk selalu minum obatnya" Ucap Mrs. Williams gembira.

"Hmmm pasti Mom, saat pulang aku akan membawakan kejutan untuk Mommy. Aku yakin kalian akan menyukainya" ucap David senang.

"Oh.. really. Mommy sangat menantikannya" ucap Mrs. Williams.

"I love you Mom" ucap David tersenyum.

"Love you too" ucap Mrs. Williams lalu David mengakhiri panggilan tersebut.

David berjalan mendekati pintu dan membukanya. Kemudian, David menyuruh Nick masuk mengikutinya. Kini, David dan Nick duduk di sofa yang tersedia di kamar hotelnya.

"Bagaimana hasilnya?" Tanya David sambil meminum kopi.

"Sudah hampir 2 tahun Ms. Jasmine berada di negara ini dan ia berhasil menjadi designer dan membangun perusahaan mode yang cukup sukses. Dia sering mendapatkan tawaran kerja dengan artis atau model ternama sehingga banyak dari mereka yang mengenal Ms. Jasmine. Dia bertemu dengan Mr. Leandro satu tahun yang lalu, awalnya hubungan mereka hanya sebatas pekerjaan namun lama-kelamaan hubungan tersebut berkembang hingga tepatnya 2 bulan yang lalu mereka bertunangan. Mr. Leandro adalah model sekaligus artis. Banyak kaum hawa yang menjadi penggemarnya karena ia terkenal dengan kebaikannya. Tidak ada catatan buruk mengenai dirinya dan ia terlihat sangat mencintai tunangannya. Walaupun banyak yang menyayangkan jika dia sudah bertunangan namun tidak sedikit  dari mereka yang menyetujui pertunangan tersebut" jelas Nick yang membuat David sangat marah dan melempar gelas ke lantai sehingga Nick menjadi takut.

"La...lalu Mr. Leandro juga merupakan anak politikus ternama di negeri ini" Lirih Nick gugup. David terdiam, ia memikirkan perkataan Nick. Tiba-tiba rencana jahat terlintas di otaknya.

"Cari siapapun yang bekerja sama dan berinvestasi dengan perusahaan Jasmine, hasut mereka untuk menjual sahamnya kepada kita. Kemudian akuisisi perusahaan Jasmine. Selanjutnya, akuisisi juga perusahaan dimana Leandro bernaung. Saya tidak mau tahu Nick, rencana saya harus berhasil apapun yang terjadi. Dan yang terakhir, cari kelemahan dari keluarga Nick" ucap David dingin.

"Kelemahan?" Tanya Nick tidak mengerti.

"Seorang politikus tidak mungkin bermain bersih bukan?" Tanya David dingin.

"Sir... Anda tidak berniat untuk menghancurkannya juga kan?" Tanya Nick takut.

"Aku akan menghancurkan siapapun yang merebutnya dariku. Karena Mine hanya milikku" desis David dingin.

***

TBC

Jangan lupa vote and comment 🥰....

He Was My First Love by Ibelcia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang