Beberapa Minggu belakangan ini Jasmine merasa kesepian, lantaran Leandro semakin sibuk dengan pekerjaannya dikarenakan ia baru menerima tawaran untuk bermain film. Tidak hanya itu, kekasihnya tersebut juga banyak menghadiri acara-acara tertentu sehingga saat weekend tiba Leandro tidak bisa menghabiskan waktu dengannya.Kini Jasmine sedang bermalas-malasan di apartemen sambil menonton TV dengan wajah murung. Tiba-tiba suara pintu apartemen terdengar dibuka oleh seseorang. Jasmine tersenyum senang lalu beranjak dari sofa untuk memeluk sosok yang sangat ia rindukan.
"Hai baby girl... I Miss you" ucap Leandro membalas pelukan Jasmine.
Jasmine tidak membalas ucapan Leandro, ia melepaskan pelukan tersebut lalu menatapnya dengan kesal.
"Why? Sepertinya kamu terlihat kesal denganku?" Tanya Leandro.
"Hmm.. baguslah kamu peka" ucap Jasmine cuek.
"Wow.. memangnya salah apa aku sama kamu?" Tanya Leandro panik.
"Salah kamu, kamu itu terlalu sibuk sekarang" ucap Jasmine marah.
"Kamu tahukan akhir-akhi ini aku sibuk, lagi pula aku selalu menyempatkan diri untuk menghubungimu" ucap Leandro.
"Iya aku tahu, tapikan biasanya kamu selalu menemuiku setiap weekend" ucap Jasmine.
"Maafkan aku.. aku akan berusaha untuk menyelesaikan pekerjaanku secepatnya agar aku bisa mengambil cuti libur dan menghabiskan waktu bersama denganmu" ucap Leandro lembut kepada Jasmine.
Ekspresi Jasmine sudah mulai normal. Namun, ia masih gengsi untuk tersenyum.
"Sudah-sudah jangan marah lagi, nanti hilang cantiknya" ucap Leandro mencubit pipi Jasmine.
"Jadi, maksud kamu aku jelek gitu! Iya?" Tanya Jasmine marah.
"Eh... Enggak gitu sayang, maksud aku.. kamu.." ucap Leandro panik melihat Jasmine marah kembali.
"Iya aku tahu kok, pasangan kamu difilm itu lebih cantik dari aku" ucap Jasmine sewot.
"Kok jadinya lari kesitu si sayang? Aku enggak ada bahas apa-apa tentang itu. Dengarin aku dulu.." ucap Leandro.
"Aku enggak mau dengar apapun" ucap Jasmine sambil menutup telinga dan memejamkan matanya.
Leandro yang gemas melihat tingkah Jasmine dan ia tidak tahan untuk mencium bibir Jasmine.
Mata Jasmine terbuka ketika merasakan bibirnya dicium oleh Leandro. Ciuman Leandro semakin menuntut dan perlahan mereka terjatuh di sofa. Ketika Leandro akan berbuat lebih, namun Jasmine menghentikannya.
"Leon Aku..." Ucap Jasmine gugup.
"Iya aku tahu.." ucap Leandro tersenyum sambil mengusap kepala Jasmine.
"Maafkan aku.." ucap Jasmine sedih.
"Aku akan terus menunggu kamu sampai kamu bersedia. Aku kedapur dulu menyiapkan makanan kita" ucap Leandro.
Jasmine merasa bersalah menatap punggung Leandro yang semakin jauh. Entah mengapa dirinya, belum bisa untuk melangkah jauh dalam hubungan mereka.
Tidak lama kemudian, Jasmine mengambil handphone Leandro yang berbunyi menandakan ada pesan masuk. Jasmine membaca pesan tersebut yang dikirim oleh Sofi lawan main Leon di film tersebut.
Le.. aku senang kamu mau menemaniku. Terimakasih le sampai jumpa nanti🥰
Jasmine membaca pesan tersebut dengan shock, ia segera meletakkan handphone Leandro kembali. Tidak lama kemudian, Leandro muncul dari dapur.
"Leon.. handphone kamu tadi berbunyi" ucap Jasmine.
"Benarkah?" Tanya Leandro lalu mengecek handphonenya.
Jasmine memakan makanan yang telah disiapkan Leandro, sambil melirik Leandro yang tengah sibuk membalas pesan, kemungkinan itu pesan dari Sofi.
Tiba-tiba Jasmine menatap Leandro yang mengemas barangnya seperti akan mau pergi."Kamu mau kemana?" Tanya Jasmine curiga.
"Aku ada kerjaan, jadi aku harus pergi sekarang. Kamu habisin makanan kamu ya.. sampai jumpa nanti" ucap Leandro lalu mencium kening Jasmine dan pergi.
"Leon tapi..." Panggil Jasmine.
"Aku akan menghubungi nanti" ucap Leandro lalu menghilang dari apartemen Jasmine.
Jasmine menjadi tidak selera lagi untuk makan. Hatinya merasa tidak tenang, namun ia berusaha untuk percaya kepada Leandro. Jasmine akan menunggu penjelasan dari Leandro.
***
"Nick, bagaimana perkembangan mengenai mereka sekarang?" Tanya David yang sedang membaca berkas-berkas pekerjannya kepada Nick.
"Sesuai dengan yang anda harapkan tuan" ucap Nick.
"Itu terdengar bagus... Namun aku belum puas" ucap David tersenyum kepada Nick.
"Kalau begitu saya akan melakukan rencana selanjutnya" ucap Nick pasrah namun satu sisi ia tidak tega. Tapi apa boleh buat dia hanya seorang bawahan.
"Kita harus melakukannya dengan cepat, jangan sampai kita membuang banyak waktu. Hal ini sangat penting dibandingkan yang hal lainnya" ucap David tersenyum licik kepada Nick
***
Beberapa hari terlah berlalu, Jasmine melakukan aktivitas seperti biasanya dan kini ia sedang berada di kantornya. Walaupun, Jasmine bekerja namun pikirannya tidak fokus. Jasmine masih saja memikirkan kejadian yang lalu.
Tiba-tiba suara pintu terbuka menampakkan Loly yang membawa map coklat ditangannya.
"Ada apa?" Tanya Jasmine.
"Ada paket untukmu, namun tidak tertulis siapa pengirimnya" ucap Loly sambil membolak-balikan map tersebut.
"Baiklah, aku akan memeriksanya" ucap Jasmine.
"Kalau begitu, aku pergi" ucap Loly meninggalkan ruangan Jasmine.
Saat Jasmine sudah sendiri berada di ruangannya, ia membuka map tersebut. Jasmine begitu shock terdapat beberapa lembar foto. Di dalam foto itu terdapat dua insan terlihat romantis dengan menggunakan masker, namun Jasmine mengenal salah satu pakaian yang digunakan oleh mereka. Kemudian, Jasmine membalikkan foto tersebut disana terdapat tanggal yang sama ketika Leandro berkunjung ke apartemennya, lalu ia pergi ketika membalas pesan dari Sofi.
"Huh... Sulit di percaya" ucap Jasmine lirih merasakan sedih sekaligus kecewa.
"Mengapa kau tega melakukan hal ini kepadaku Leon" ucap Jasmine marah sambil meremas foto tersebut.
"Apa karena aku tidak bisa memberikan apa yang kamu inginkan sehingga kamu mencari kesenangan lain?" Ucap Jasmine dalam hati dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.
***
TBC
Maafkan author yang telat update cerita ini...
Akhir-akhir ini author sedikit sibuk, jadi niat untuk nulis cerita ini menurun...☹️
Tetapi skenario cerita ini uda ada di kepala author... Tinggal menuangkannya saja ke dalam tulisan...Doain author semoga tetap semangat lanjutin cerita ini...
See you next part.....
Jangan lupa like and comment 🤗🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
He Was My First Love by Ibelcia (End)
Ficção GeralDisaat aku menginginkanmu untuk berada di sisiku, takdir menjauhkanmu dariku. Namun, di saat aku sudah tidak lagi mengharapkanmu, mengapa takdir menuntunku kembali kepadamu? Jasmine Dowson