Part 42

5.5K 164 15
                                    

Tengah malam ditelan kesunyian tidak membuat David merasa takut sedikitpun, ia berjalan bolak-balik di depan pintu kamar Jasmine dengan perasaan tak menentu. Gara-gara Daniel tidur dengan Jasmine membuatnya terus kepikiran sehingga ia tidak bisa tidur.

"Sial..  aku merasa tidak tenang" gumam David berbicara sendiri.

"Mengapa Mine tidak bisa menolak Daniel untuk tidak tidur bersama? Mereka lawan jenis. Tidakkah dia merasa sudah bersuami? Apa-apaan tadi? Bahkan dia mengijinkan Daniel memegang perutnya?" Gumam David menatap kesal pintu kamar Jasmine.

"Seharusnya Mine meminta izin dulu denganku. Aku berhak menentukan boleh atau tidak dia tidur bersama pria lain, walaupun pria itu adik iparnya sendiri. Karena aku suaminya!" Ucap David kesal.

"Akhhh... Dasar menyebalkan!" Ucap David sambil meremas kuat rambutnya lalu berjalan menuju kamarnya.

Tanpa David, sadari ada seseorang yang tidak sengaja mendengar percakapannya di dalam gelapan. Orang tersebut merasa sangat terkejut dan hanya mampu menutup mulutnya.

***

Pagi hari

David berjalan malas menuju ke ruang makan untuk sarapan dengan suasana hati yang buruk. Paginya semakin buruk ketika melihat Jasmine dan Daniel tertawa bersama.

"Morning Dav" sapa Mrs. Williams tersenyum

"Morning mom" sapa David murung.

"Ada apa denganmu, kau terlihat murung? Apa kau sakit?" Tanya Mrs. Williams khawatir.

" Hmmm.. no... i'm good" ucap David dingin menggeleng malas.

Jasmine dan Daniel menghentikan keseruan mereka dan mulai memfokuskan pandangan mereka ke arah David. David mengetahuinya jika kedua orang tersebut telah memperhatikannya.

"Hubungi Audrey, jika obat kak David sudah habis" ucap datar seseorang yang baru muncul dengan membawa piring dari dapur. Kemudian bergabung bersama mereka.

"Danish? Bukannya kau sudah pulang kerumahnya kemarin sore?" Tanya David terkejut akan kehadiran Danish.

Jasmine terdiam ketika mendengar perkataan Danish terhadap David. Tidak hanya itu, seketika suasana juga berubah menjadi canggung.

"Hmm.. tapi aku memutuskan kembali karena Calvin sangat ingin bertemu dengan Jasmine" ucap Danish merasakan kecanggungan di antara mereka.

"Benarkah Calvin disini?" Tanya Jasmine antusias.

Tidak berapa lama, muncullah Mario dengan membawa Calvin yang berada dalam gendongannya bergabung dengan mereka untuk menikmati sarapan.

Semua orang menatap gemas dan tersenyum melihat kedatangan malaikat kecil tersebut.

***

Jasmine sangat senang hari ini, karena dapat bermain dengan Calvin keponakannya yang sangat menggemaskan. Tawa bahagia memenuhi ruangan santai.

"Kapan kamu melahirkan Mine? Aku rasa Calvin akan senang mendapat teman baru" ucap Mario.

"Hmm.. perkiraan 2 bulan lagi" ucap Jasmine tersenyum.

"Tidak lama lagi" ucap Mario tersenyum.

Jasmine memperhatikan sekelilingnya, ia tidak menemukan David di sini. Sedangkan Daniel pergi menemui calon istrinya.

"Kau mau kemana Mine?" Tanya Mrs. Williams melihat Jasmine beranjak dari duduknya.

"A..aku ingin minum" ucap Jasmine.

"Mengapa tidak meminta Mary untuk membuatkannya" ucap Mrs. Williams

"Ti..tidak perlu aunty. Aku ingin sendiri" ucap Jasmine lalu pergi ke arah dapur.

He Was My First Love by Ibelcia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang