Part 8

6.2K 170 1
                                    

Kejadian tadi masih berputar di otak Jasmine, di mana David menyuruhnya untuk menghabiskan makanan yang telah dibelikan dan Jasmine terpaksa menghabiskan makanan tersebut. Jasmine merasa lelah, ini sudah pukul 5 sore  tetapi belum ada tanda-tanda David akan pulang. David berpesan kepada Jasmine, ia di perbolehkan pulang setelah David pulang. Tiba-tiba Jasmine mendengar suara pintu David terbuka, ia sangat senang akhirnya David pulang juga. Kemudian, Jasmine cepat-cepat keluar dari ruangannya dan berjalan di belakang David untuk menuju ke lift.

"Pagi tadi, kau naik apa ke kantor?" Tanya David kepada Jasmine tanpa menolehkan pandangannya.

"Apakah anda berbicara dengan saya, sir?" Tanya Jasmine datar.

"Selain kau, apa aku berbicara dengan hantu?" Tanya David dingin.

"Khmm, saya naik Taxi sir" jawab Jasmine.

"Kau bisa mengendarai mobil?" Tanya David.

"Bisa sir" ucap Jasmine lalu terkejut ketika David melemparkan kunci mobil kepadanya. Untung saja Jasmine bisa menangkapnya.

"Antar saya pulang" perintah David.

"Apa?.. anda bisa menyuruh Nick dan itu adalah tugasnya" ucap Jasmine tidak terima.

"Nick sudah pulang 1 jam yang lalu" ucap David datar.

"Apa?!" Teriak Jasmine terkejut, ia tidak terima jika David tidak bersikap adil padanya.

"Mulai saat ini, bukan tugas Nick lagi. Tugas Nick menyusun jadwal pertemuanku dengan Klien. Sementara kau, membantu dan menyiapkan kebutuhanku dalam bekerja" ucap David penuh tekanan sambil menekan dahi Jasmine dengan ujung jarinya.

"Ha?! aku bukan pembantumu dan aku tidak mau menjadi budakmu, lagi pula ke depannya aku tidak bekerja untuk melayani kebutuhanmu atau orang lain" marah Jasmine kepada David.

"Kedepannya, kau harus terbiasa dengan pekerjaan ini. Anggap saja ini latihan" ucap David dengan smirk diwajahnya lalu meninggalkan Jasmine memasuki lift.

"Latihan apanya?" Tanya Jasmine marah.

"Kau tidak masuk? Aku akan menutup liftnya" ucap David dan Jasmine buru-buru berlari masuk kedalam lift yang sebentar lagi pintunya akan tertutup.

"Kau ingin balas dendam denganku?" Tanya Jasmine dengan nafas terengah-engah.

"Maybe" ucap David dengan alis terangkat sebelah dan senyuman licik di wajahnya.

***

Jasmine memberhentikan mobilnya di basement apartemen David. Jasmine dan David terdiam cukup lama di dalam mobil. Jasmine menatap David dari kaca spion yang duduk di kursi belakang, ia bertanya-tanya mengapa David tidak segera keluar dari mobil.

"Apa anda tidak keluar sir?" Tanya Jasmine bingung.

"Bagaimana aku bisa keluar, kalau kau belum membuka pintu mobil untukku" ucap David datar.

"Ckkk... Lalu apa fungsinya tanganmu itu?!" Teriak Jasmine tidak habis pikir.

"Tolong jaga sikapmu Ms. Dowson, aku adalah atasanmu" ucap David dingin.

" Dan aku bukan supirmu Sir Williams" ucap Jasmine emosi penuh penekanan.

"Mulai sekarang pekerjaan ini berlaku untukmu" ucap David datar.

"Hhmm... Oke terserah kau" ucap Jasmine mencoba menahan amarahnya lalu keluar dari mobil dan membuka pintu mobil untuk David.

Kemudian, David keluar dari mobil tersebut dan Jasmine memberikan kunci mobil tersebut kepada David.

"Kau bisa membawa mobilku untuk pulang kerumah" ucap David.

"Tidak perlu sir, aku akan pulang naik Taxi" tolak Jasmine datar.

He Was My First Love by Ibelcia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang