Part 30

6.6K 142 4
                                    

Seorang pria berbalut jas sedang berdiri menatap gedung-gedung dari ketinggian. Pandangan matanya kosong dan entah apa yang sedang ia pikirkan. Lamunannya tersadar ketika seseorang memasuki ruangannya dan menghampirinya. Nick pria tersebut.

"Bagaimana?" Tanya David kepada Nick.

"Seperti yang anda perintahkan sir, perusahaan nona Jasmine sekarang milik anda" ucap Nick.

"Minta madam Jolie untuk menangani perusahaan itu saat ini dan kirim beberapa orang kita untuk menyelesaikan permasalahan di perusahaan tersebut" ucap David.

"Baik sir, akan saya lakukan" ucap Nick.

"Nick, bagaimana keadaannya?" Tanya David pelan.

"Nona Jasmine masih tinggal di apartemennya bersama dengan tunangannya. Sekarang ia bekerja part time di taman hiburan. Kasus ini membuatnya sulit untuk mendapatkan pekerjaan, ditambah lagi harta milik keluarganya sudah habis dan hanya menyisakan rumah milik orang tuanya. Belum lagi ia harus menghidupi tunangannya yang tidak bisa melakukan apa-apa" ucap Nick merasa simpati.

David terdiam mendengar perkataan Nick, namun tidak dengan hatinya. "Secinta itu kamu dengannya Mine?" Ucap David dalam hati.

"Lalu, apa yang akan anda lakukan sir?" Tanya Nick memberanikan diri.

"Tentu saja 10 menit lagi kita akan rapat bukan?" Tanya David memastikan untuk mengalih pembicaraan.

"Iya sir, tapi maksud saya bukan itu. Ini menyangkut nona Jasmine" ucap Nick.

"Kita hanya perlu menyelesaikan pekerjaan kita disini, setelah itu kembali ke London" ucap David yang akan meninggalkan ruangannya.

"Apakah tuan akan membiarkan nona Jasmine di sini?" Tanya Nick penasaran karena ia ingin tahu apakah David benar-benar menyudahi balas dendam ini.

"Dia sudah mendapatkan karmanya dengan hidup sengsara untuk waktu yang lama" ucap David dingin dengan rahang wajah mengeras sambil mengepalkan tangannya.

***

Jasmine saat ini sedang bekerja seperti biasanya, tidak sedikit orang menatapnya dengan pandangan kasihan dan membicarakannya. Banyak orang yang mengatakan betapa malang nasibnya harus menghidupi tunagannya yang memiliki keluarga bermasalah. Tidak sedikit orang mengajaknya untuk meninggalkan tunangannya dan menyuruhnya mencari pria yang lebih baik. Namun, Jasmine hanya menanggapinya dengan senyuman.

Matahari mulai terik, suasana panas dan penat Jasmine rasakan. Jasmine bekerja tidak dalam kondisi terbaiknya sehingga ia merasakan kepalanya pusing dan pandangannya mulai mengabur.
Keringat terus menetes dari pelipisnya, ia berusaha untuk berada di alam sadarnya. Namun, apa daya tubuhnya sudah terjatuh dan pandangannya mulai menggelap. Jasmine mendengar orang disekitarnya memanggil, lalu kemudian ia tidak sadarkan diri.

Handphone Leandro berbunyi ketika ia sedang melakukan kegiatan bersih-bersih di apartemen. Leandro menghentikan aktivitasnya sejenak. Kemudian, Leandro menjawab panggilan tersebut dari Jasmine. Betapa terkejutnya Leandro mendapat kabar jika Jasmine pingsan saat bekerja dan sekarang Jasmine berada di rumah sakit.

Mendengar hal tersebut Leandro segera pergi menuju rumah sakit, ia tidak memperdulikan pandangan orang terhadapnya. Leandro menuju ke ruang inap Jasmine. Hatinya sangat sakit ketika melihat wajah pucat Jasmine yang sedang terbaring dengan cairan infus ditangannya. Leandro baru menyadari betapa kurusnya tubuh Jasmine saat ini can tanpa ia sadari air matanya sudah jatuh membasahi pipinya.

"Maafkan aku.. Jass" gumam Leandro lirih sambil memegang tangan Jasmine.

Tidak lama kemudian dokter masuk dan menghampiri Leandro.

He Was My First Love by Ibelcia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang