Part 36

6.2K 166 4
                                    

Jasmine tertidur sangat nyaman, begitu nyamannya sehingga ia tidak sadar dimana terakhir kali ia memejamkan matanya. Ia merasa tidak ingin terbangun, namun wangi Husky bercampur mint merasuki Indra penciumannya. Aroma ini begitu lekat dalam ingatannya. Perlahan Jasmine mulai membuka matanya dan pertama kali yang ia lihat adalah dada bidang seseorang. Jasmine tersadar dan cukup terkejut melihat David yang sedang menggendongnya,  namun ia memilih untuk diam saja menikmati setiap langkah David.

Jasmine memutuskan untuk memejamkan matanya kembali, tetapi secara tidak sadar tangannya memainkan kancing kemeja David dengan gerakan memutar.

"Aku tahu kau sudah bangun" ucap David datar saat mereka sudah berada di lift.

Jasmine menghentikan gerakan tangannya dan membuka mata ketika mendengar perkataan David.

Jasmine menatap wajah David dari jarak pandang yang begitu dekat sehingga Jasmine dapat melihat dengan jelas struktur wajah David yang tajam. Menurut Jasmine David seperti vampire yang tidak menua termakan usia.

"Berhenti menatapku" ucap David datar tanpa melihat Jasmine.

Jasmine mendengus kesal, lalu ia menatap pintu lift yang menampilkan pantulan mereka berdua. Jasmine dapat melihat raut wajah David yang datar.

"Sejak kapan kau tahu aku sudah bangun?" Tanya Jasmine kesal.

"Saat pertama kali matamu terbuka" ucap David.

"Jika kau sadar, mengapa tidak menurunkan ku dari tadi?" tanya Jasmine. Namun, David hanya terdiam sehingga Jasmine tidak merasa puas.

"Turunkan aku" ucap Jasmine sambil berusaha melepaskan dirinya dari David.

David berusaha membenarkan posisi gendongan Jasmine agar Jasmine tidak terjatuh sehingga mau tidak mau Jasmine secara reflek mengalungkan tangannya di leher David.

"Mengapa kau tidak menurunkanku? Aku masih bisa berjalan, lagipula tubuhku sekarang sangat berat.." ucap Jasmine mulai melemah di akhir kalimat.

"Kau sama sekali tidak berat" ucap David agar Jasmine tidak merasa kecewa.

"Benarkah? Tapi berat badanku sudah naik 7 kg" ucap Jasmine tidak percaya.

"Belum sampai 80 kan?" Tanya David.

"Ti..tidak sebanyak itu juga. Aku harap tidak naik lagi, cukup 52 saja" ucap Jasmine ketakutan jika  berat badannya akan naik drastis.

"Berisipun tidak akan mengurangi pesonamu" ucap David yang membuat Jasmine malu dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang David dengan pipi yang padam.

***

Mereka sudah sampai dirumah sakit dan sedang menunggu pemeriksaan di depan ruangan dokter.

"Mr. And Mrs. Williams, silahkan masuk dokter Lea sudah menunggu kalian" ucap suster tersenyum.

"Terima kasih" ucap David kepada suster tersebut.

Jasmine menatap tidak suka kepada suster tersebut, ia tahu jika suster tersebut menyukai David dilihat dari tingkahnya yang salah tingkah. Ya Tuhan, yang benar saja. Padahal dia sudah tahu jika David sudah memiliki istri. Ingin sekali Jasmine mencolok kedua mata suster tersebut.

"Mengapa kau masih disitu?" Tanya David yang melihat Jasmine menatap suster tersebut dengan pandangan yang menusuk.

Tidak ingin membuang waktu David menarik tangan Jasmine untuk segera masuk.

"Maaf dok, sudah mengambil waktu istirahat Anda" ucap David saat duduk di depan meja dokter bersama Jasmine di sampingnya.

"Tidak apa Mr. Williams, saya tidak terburu-buru untuk pulang. Lagi pula saya banyak kerjaan dan berancana untuk lembur. Oleh karena itu, saya bersedia membuat jadwal dengan anda untuk melakukan check up malam ini" ucap dokter Lea.

He Was My First Love by Ibelcia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang